Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengecam balik Javier Tebas. Presiden LaLiga itu dinilai selalu mencari masalah.
Konflik presiden LaLiga dengan Barcelona makin memanas usai kepergian Lionel Messi. Striker Argentina itu tak bisa lanjut di Spanyol, sehingga memilih gabung Paris Saint-Germain.
Perginya Messi disebabkan karena Barcelona terganjal regulasi ambang batas gaji di LaLiga. Lantaran keuangannya menipis, Blaugrana tak bisa mengontrak Messi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah kesempatan, Tebas sempat menyalahkan Barcelona karena menolak kucuran dana dari CVC Capital Partner. Komentar itu dibalas Joan Laporta.
Kepada Barca TV, Laporta mengatakan, "Saya yakin komentarnya tidak pantas untuk presiden liga," kecamnya.
"Alih-alih mencari harmoni dan pengertian, dia selalu mencari konflik dan konfrontasi. Dia memiliki obsesi sakit untuk melihat bagaimana dia bisa membahayakan Barca dan nilai-nilainya, tapi kami orang Catalan sudah mengenalnya," semprot Laporta.
Laporta kemudian menyinggung soal aturan batas gaji di LaLiga. Ia menyayangkan Liga Spanyol tak bisa seperti liga lain yang lebih fleksibel.
"Dia mengatakan Messi tidak bertahan di Barça, tetapi dia menjadi aktor utamanya tentang tidak bertahan karena semangatnya yang berlebihan," katanya.
"Liga-liga lain lebih fleksibel dan mampu mempertahankan pemain mereka yang paling relevan," jelasnya.
Baca juga: Pjanic: Messi pun Gagal Paham dengan Koeman |