Barcelona memulai musim 2021/2022 dengan kurang mulus. Satu kata yang tepat untuk menggambarkan performa Barca sejauh ini adalah memprihatinkan.
Barcelona terbaru ditahan imbang Granada dalam lanjutan Liga Spanyol pada Selasa (21/9) dinihari WIB. Sebenarnya di laga itu, Barcelona di ujung tanduk dan akhirnya terselamatkan oleh golnya Ronald Araujo pada menit akhir.
Di Klasemen Liga Spanyol sementara, Barcelona ada di peringkat ketujuh dengan delapan poin hasil dari empat laga (dua kali menang dan dua kali seri). Terpaut lima poin dari Real Madrid di posisi puncak, tapi Barcelona masih punya satu laga yang belum dimainkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Marca, komentar pelatih Ronald Koeman dinilai malah jadi bumerang ke timnya sendiri. Kata Koeman, Barcelona sudah tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya termasuk soal individu pemain.
"Ini juga tergantung pada kekurangan pemain kami, mereka menonjol dengan aksi individu. Lihat daftar skuad: kami melakukan apa yang harus kami lakukan. Tidak ada pemain untuk tiki-taka," ujar Koeman.
"Anda harus bermain dengan gaya sendiri, tetapi jika permainan menginginkan perubahan, kami harus melakukannya. Saya pikir kami memiliki permainan yang bagus. Kalau waktunya sedikit lebih lama, kami bisa menang."
"Sistem dasarnya 4-3-3 di babak pertama, kemudian kami harus mengubahnya berdasarkan ketersediaan pemain di bangku cadangan. Barca hari ini bukan Barca delapan tahun lalu. Kami bermain dengan cara Barca, tetapi kami tidak memiliki kecepatan dan Anda harus mencari alternatif," Koeman menegaskan.
![]() |
Baca juga: Barcelona Lawan Granada Saja Kesusahan |
Apa yang disampaikan Ronald Koeman bisa saja membuat para petinggi klub jadi panas. Bukan barang baru, kalau Barcelona kerap terlibat persoalan internal karena komentar pemain, pelatih, sampai presiden klubnya sendiri.
Barcelona memang dalam tren yang buruk. Kehilangan poin di awal Liga Spanyol bakal merepotkan jalannya sendiri, walau tentu kompetisi masih panjang.
Akan tetapi, permainan Blaugrana memang belum bisa dibilang jempolan. Toh sejak ditinggal Lionel Messi, Barca memang sulit untuk kembali bangkit.
![]() |
Dalam lima musim terakhir, Messi adalah mesin gol Barcelona. Kini ada Luuk de Jong dan Memphis Depay, tapi rasanya mereka berdua butuh beradaptasi khususnya nama terakhir karena Laliga adalah kompetisi yang baru dijajalnya.
Keduanya juga akan mengalami tekanan berat, mengingat Barcelona sejatinya adalah tim raksasa di Spanyol. Sekali tampil jelek, bisa jadi headline di media-media Negeri Matador berminggu-minggu.
(Halaman selanjutnya, permainan Barcelona tidak segahar dulu)