Bartomeu Kritik Barcelona, Laporta Balas Begini

Joan Laporta membalas kritikan yang dialamatkan eks presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, terkait masalah finansial klub. Apa kata dia?

Bartomeu baru-baru ini angkat bicara soal tudingan dirinya biang kerok krisis Barcelona. Pria 58 tahun itu dianggap salah mengelola klub selama berkuasa pada 2014-2020, sehingga Blaugrana mengalami masalah finansial dan dijerat utang sana-sini.

Bartomeu menolak tudingan tersebut dan menyebut dirinya tidak meninggalkan masalah seusai dicopot dari posisi presiden klub pada 2020. Dia mengklaim klub dijalankan dengan baik semasa kepemimpinannya.

"Tidak ada manajemen yang buruk, tidak ada warisan yang buruk. Perlu dijelaskan kepada para anggota bahwa dalam beberapa tahun terakhir lokomotif sepakbola Eropa dan dunia adalah klub-klub besar. FC Barcelona adalah salah satu lokomotif yang membuat klub-klub itu berkembang," kata Bartomeu kepada Mundo Deportivo.

"Penilaian pada tahun 2020 bahwa Barca telah menjadi klub paling penting ketimbang yang lain adalah pengakuan dari manajemen yang baik itu. Ini adalah warisan positif yang mestinya diambil dewan sekarang dan seharusnya bisa berkembang," sambungnya.

Terkait finansial klub yang tercekik, Josep Maria Bartomeu justru menyalahkan kepemimpinan Joan Laporta yang membiarkan Lionel Messi pergi begitu saja. La Pulga diakuinya mempunyai dampak luar biasa untuk keuangan klub.

"Saya selalu berpikir bahwa penting baginya untuk bersama kami bukan hanya karena dia adalah yang terbaik di dunia, tetapi juga karena kontribusi finansial dan institusionalnya. Melepaskan Messi adalah kesalahan. Ini mewakili lebih dari sekadar cinta kepada seorang pemain," ucapnya.

Laporta membalas komentar pedas yang dialamatkan Bartomeu seusai penandatanganan kontrak baru Pedri di Barcelona, Jumat (15/10/2021). Dia menuding Josep Maria Bartomeu sudah putus asa dan ingin lepas dari tanggung jawab.

"Saya melihat orang putus asa, yang mana menyadari besarnya bencana yang dia buat atau yang dia pertanggungjawabkan. Pada akhirnya, presiden bertanggung jawab atas segalanya dan harus memikul tanggung jawab," ujar Joan Laporta, dilansir dari Mundo Deportivo.