Bartomeu Mau Maju Jadi Presiden Barcelona Lagi!

Josep Maria Bartomeu masih punya urusan yang belum selesai dengan Barcelona. Ia mau menyalonkan diri jadi presiden lagi.

Josep Maria Bartomeu mundur dari posisi presiden Barcelona pada 27 Oktober 2020 silam, setelah menghadapi mosi tidak percaya dari anggota klub. Barcelona saat itu dalam tahap krisis, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Di lapangan, Blaugrana memble dan tersingkir dengan pahit dalam tiga musim beruntun sejak 2017/2018. Mereka didepak AS Roma dan Liverpool lewat comeback sensasional, lalu dihajar Bayern Munich 2-8 pada 2019/2020.

Di luar lapangan, pandemi COVID-19 memperburuk kondisi finansial klub. Belakangan diketahui lewat pemaparan presiden baru, Joan Laporta, bahwa manajemen di bawah Bartomeu serampangan membeli pemain.

Selain itu Bartomeu semasa menjabat juga dituding melakukan tindak korupsi, salah satunya terkait penggelembungan dana untuk menyewa firma penyedia jasa buzzer. Kasus ini dikenal dengan skandal Barcagate.

Bartomeu kemudian menjadi musuh banyak suporter Barcelona. Apalagi mengingat ia mewariskan kondisi finansial buruk, sehingga berujung ke kepergian bintang terbaik dalam sejarah klub, Lionel Messi.

Messi awalnya menginginkan hengkang dari Barcelona di akhir masa kepemimpinan Bartomeu, karena merasa klub tak punya rencana jelas. Tapi ia kemudian bertahan dan menginginkan perpanjangan kontrak di bawah kepemimpinan Laporta.

Tapi krisis finansial bikin Barcelona tak mampu menggajinya, bahkan setelah Messi bersedia memangkas bayarannya. Barcelona juga pada prosesnya melepas Antoine Griezmann ke Atletico Madrid, demi melonggarkan pos gaji.

Nah, ada kabar yang mungkin tak ingin didengar banyak pendukung Barcelona. Bartomeu bertekad kembali menjabat sebagai presiden klub.

"Saya akan mengajukan diri dalam pemilihan lagi. Saya sudah menghabiskan 12 musim dengan klub, bersama Laporta, (Sandro) Rosell, lalu sebagai presiden sendiri," ungkapnya kepada Esport3 dikutip Marca.

"Sebagai seorang Cule, ini sepadan. Situasi sebelumnya berubah karena COVID. Sejak saat itu keadaannya buruk," tandas pengusaha tersebut.