.webp)
Javier Tebas mengomentari kepemimpinan Joan Laporta di Barcelona. Bos LaLiga itu menilai Blaugrana belum banyak berubah di bawah manajemen Laporta.
Laporta terpilih sebagai presiden Barcelona pada 2021. Ini menjadi masa kepimpinan kedua pria 59 tahun itu Camp Nou setelah periode pertamanya pada 2003-2010.
Laporta mendapat 'warisan' utang dari presiden Barcelona sebelumnya, Josep Maria Bartomeu. Blaugrana punya tunggakan 1,45 miliar euro (Rp 21, triliun) yang menjadikannya sebagai klub dengan utang tertinggi di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah langkah diambil Joan Laporta untuk menyelamatkan Barcelona. Mulai dari merestrukturisasi utang, membatasi pengeluaran, hingga pemotongan gaji pemain.
Cara-cara tersebut rupanya masih belum bisa menyelamatkan Barcelona dari krisis. Laporta kini berharap pada dua solusi, yakni menjual lisensi dan merchandise Barcelona (BLM) dan penjualan hak siar hingga 25 persen kepada investor.
Situasi Barcelona saat ini tidak lepas dari pengamatan Javier Tebas. Dia menilai Laporta belum banyak membawa Los Cules ke arah yang lebih baik, tapi berharap Barca dapat segera mencari solusi atas krisis yang dihadapi.
"Laporta marah, tetapi mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Dari Januari hingga Juni tidak banyak perubahan," kata Tebas, dilansir dari Marca.
 Presiden LaLiga, Javier Tebas. Foto: Photo by Gualter Fatia/Getty Images |
"Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mendatangkan pemain. Saya harap mereka melakukannya dengan baik karena kami tidak suka situasi mereka," sambungnya.
"Pada tingkat ekonomi dia bukan untuk hal-hal tertentu, tetapi jika mereka menerapkan solusi itu, mereka akan dapat membawa pemain," demikian kata Javier Tebas.
(bay/adp)
