Barcelona Butuh 500 Juta Euro untuk Lepas dari Krisis

Barcelona Butuh 500 Juta Euro untuk Lepas dari Krisis

Putra Rusdi K - Sepakbola
Jumat, 10 Jun 2022 03:00 WIB
BARCELONA, SPAIN - APRIL 14: A general view of the stadium ahead of the UEFA Europa League Quarter Final Leg Two match between FC Barcelona and Eintracht Frankfurt at Camp Nou on April 14, 2022 in Barcelona, Spain. (Photo by Alex Caparros - UEFA/UEFA via Getty Images)
Barcelona butuh 500 juta euro untuk selamatkan klub (Foto: Alex Caparros - UEFA via Getty Images)
Barcelona -

Barcelona membutuhkan dana 500 juta euro (Rp 7,7 triliun) untuk menyelamatkan klub. El Barca saat ini masih berjuang untuk lepas dari jerat utang.

Barcelona menjadi klub dengan utang tertinggi di Eropa menurut versi lembaga audit keuangan terkemuka, Deloitte. Blaugrana memiliki tunggakan utang sebesar 1,45 miliar euro (Rp 21,8 triliun). Utang Barcelona menumpuk imbas dari buruknya manajemen di era Presiden Barcelona sebelumnya, Josep Maria Bartomeu.

Presiden Barcelona saat ini, Joan Laporta, punya tugas sangat berat untuk memperbaiki carut marut keuangan Barcelona. Laporta sudah berusaha melakukan itu dengan berbagai cara mulai merestrukturisasi utang, membatasi pengeluaran, hingga pemotongan gaji pemain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, usaha keras Laporta ini tak cukup untuk menekan utang Barcelona. Ia mengungkap kondisi Barcelona terancam bangkrut dalam rapat dengan senat Barcelona, Rabu (8/6).

Hal ini dipertegas oleh pernyataan Kepala Keuangan Barcelona, Eduard Romeu. Romeu mengatakan Barcelona membutuhkan 500 juta euro (Rp 7,7 triliun) untuk menyelamatkan kelangsungan klub.

ADVERTISEMENT

"Angka yang paling banyak menimbulkan kerugian adalah ketidakseimbangan aset. Nagitive capital mencapai 500 juta euro. Saya mengatakannya sebelumnya, jika seseorang ingin memberi saya 500 euro juta, itulah yang kami butuhkan untuk menyelamatkan Barca," ujar Romeu dikutip dari Sport.

Meski butuh dana, Barcelona tetap berhati-hati mengambil langkah untuk mendapatkan suntikan uang. Mereka hampir pasti menolak penawaran yang diajukan oleh CVC, perusahaan yang bekerja sama dengan LaLiga. CVC bakal memberikan pinjaman dengan syarat Barcelona mau lepas sebagian hak audiovisual kepada CVC.

Romeu menilai penawaran yang ditawarkan oleh CVC adalah kesepakatan yang buruk. Barcelona nantinya tak bisa mendapatkan pemasukan secara optimal dari audivisual jika deal dengan CVC.

"Bagi kami, terlepas dari semua tekanan yang kami terima dan masalah Fair Play yang harus selalu kami ingat, ini adalah kesepakatan yang buruk. Dari sudut pandang keuangan, itu sudah selesai dan saya pikir presiden sudah sangat jelas," ungkap Romeu menambahkan.

(pur/rin)

Hide Ads