Presiden PSG Nilai Barca Pakai Cara Tak Sehat Dongkrak Pemasukan

Presiden PSG Nilai Barca Pakai Cara Tak Sehat Dongkrak Pemasukan

Putra Rusdi K - Sepakbola
Kamis, 29 Sep 2022 06:20 WIB
BARCELONA, SPAIN - SEPTEMBER 17: Robert Lewandowski FC Barcelona celebrates scoring his sides first goal  with his teammates during the LaLiga Santander match between FC Barcelona and Elche CF at Spotify Camp Nou on September 17, 2022 in Barcelona, Spain. (Photo by Eric Alonso/Getty Images)
Presiden PSG anggap Barcelona langgar aturan UEFA (Foto: (Getty Images)
Paris -

Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi menilai Barcelona melakukan cara yang tak bersih demi mendapatkan pemasukan. Ia yakin UEFA akan menyelidiki Blaugrana.

Barcelona sempat mengalami krisis keuangan. Namun dalam kondisi tersebut, El Barca berani jor-joran di bursa transfer.

Blaugrana mendatangkan sejumlah nama tiga yang termahal Raphinha dari Leeds United senilai 58 euro juta paun, Jules Kounde dari Sevilla seharga 50 juta euro dan Robert Lewandowski yang ditebus 45 juta euro dari Bayer Munich.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barcelona sempat terancam tak bisa mendaftarkan para pemain baru mereka untuk mengarungi musim. Hal ini karena neraca keuangan Barcelona belum seimbang.

Klub asal Katalunya ini kemudian melakukan berbagai cara mendapatkan pemasukan tambahan. Mereka menjual sejumlah aset digital mereka.

ADVERTISEMENT

Di antaranya menjual dari 25 persen hak siar televisi hingga melepas 24,5 persen saham Barca Studios dengan nilai mencapai 600 juta euro. Langkah ini membuat Barcelona bisa mendaftarkan semua pemain anyar mereka.

Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi, mencurigai penjualan aset Barcelona ini dilakukan dengan cara yang tidak jujur. Barcelona diduga memanipulasi nilai dari kesepakatan tersebut.

Al-Khelaifi yakin UEFA akan melakukan penyelidikan terkait tindakan Barcelona ini. Ia menilai Barcelona telah menyalahi aturan UEFA.

"Apakah ini adil? Tidak, itu tidak adil... Apakah itu legal? Saya tidak yakin," ujar Al-Khelaifi soal tindakan Barcelona dikutip dari Politico.

"Jika mereka mengizinkannya, orang lain akan melakukan hal yang sama. UEFA tentu saja memiliki aturan (keuangan) mereka sendiri. Pasti mereka akan menyelidiki semuanya," jelasnya.




(pur/rin)

Hide Ads