Penampilan Barcelona menurun drastis di musim ini. Presiden Barca Joan Laporta menunjuk badai cedera pemain menjadi pengaruh terbesar.
Blaugrana gagal mengulang performanya saat memenangi gelar LaLiga dan Piala Super Spanyol di 2022/23. Kini Barca justru berpotensi nirgelar. Robert Lewandowski dkk tertinggal 10 poin dari Real Madrid di klasemen Liga Spanyol, terdepak di perempatfinal Copa del Rey, dan kalah di final Piala Super Spanyol.
Baca juga: Blak-blakan Lewandowski yang Hilang Semangat |
Satu-satunya kompetisi yang tersisa untuk dimenangi Barcelona adalah Liga Champions. Namun, kendati Barca sukses menembus babak 16 besar, tidak bisa dipungkiri akan tidak realistis untuk menargetkan titel juara. Apalagi laju terjauh Barca hanyalah sekali lolos ke semifinal dalam 10 musim terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal musim ini, Barcelona tidak pernah benar-benar memiliki skuad yang lengkap. Para pemainnya silih berganti masuk ruang perawatan. Sementara itu saat ini ada delapan pemain Barca yang mengalami cedera, di antaranya kiper Marc-Andre ter Stegen, Gavi, Raphinha, Joao Felix, dan Ferran Torres.
"Ini adalah sebuah skuad yang sangat kompetitif yang bisa mengalahkan tim manapun," ungkap Laporta kepada RAC1.
"Sudah terbukti bahwa skuad ini sesungguhnya bisa lebih baik daripada posisi kami saat ini dan serangkaian situasi yang terjadi... Saya tidak ingin menyebutnya sebagai bencana, tapi cedera yang dialami Pedri, Ter Stegen, Gavi, De Jong... Tim ini menderita."
"Ini tidak direncanakan, dan itulah mengapa kami sedang bekerja untuk mengubah situasinya," lugas Laporta tentang performa buruk Barcelona di musim ini.
(rin/aff)