Di usianya yang kian senja Dimitar Berbatov masih bisa mencapai level tinggi di Liga Champions. AS Monaco bisa berharap pada tuah dari penyerang stylish asal Bulgaria itu.
Berbatov hanya absen satu kali dari 8 pertandingan yang sudah dimainkan Monaco di Liga Champions musim ini. Dari situ ia selalu dipasang sebagai starter oleh pelatih Leonardo Jardim.
Satu gol ia buat, yakni di leg pertama babak 16 besar kala timnya menekuk Arsenal 3-1 di Emirates Stadium. Kontribusinya itu pasti bernilai besar buat Monaco, yang walaupun kalah 0-2 di leg kedua tadi malam tapi tetap lolos ke babak 8 besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di musim 2001/2002, yang merupakan musim keduanya di Leverkusen, Berbatov turut membawa timnya itu ke babak final. Di laga puncak ia baru dimainkan di menit 39, menggantikan Thomas Brdaric -- tapi Leverkusen kalah 1-2 dari Real Madrid.
Bersama Manchester United Berbatov mencicipi Liga Champions sebanyak empat musim, termasuk ketika mencapai final 2009 dan 2011. Di final yang pertama ia baru dimainkan di babak kedua, sedangkan di final kedua ia bahkan tidak disertakan di bangku cadangan oleh manajer MU kala itu, Sir Alex Ferguson. Di dua final tersebut "Setan Merah" dikalahkan Barcelona.
Usia Berbatov kini sudah 34 tahun, tapi Monaco masih percaya pada kemampuannya. Buktinya ia tetap menjadi penyerang inti dan bahkan sedang menjadi top skorer timnya di Ligue 1, dengan torehan 7 gol. Tandemnya di lini depan, Yannick Ferreira-Carrasco, baru membukukan 4 gol.
Sebagai pemain gaek, mungkin ini adalah kesempatan terakhir bagi Berbatov untuk menjadi juara Eropa, setelah ia cuma "nyaris" bersama Leverkusen dan MU. Tapi, kans Monaco untuk memenangi Liga Champions tentu tidaklah sebesar tim-tim favorit lain.
"Kami bertarung sebagai sebuah tim hari ini. Kami sedikit beruntung, tapi kami berhasil lolos. Pasti tidak ada yang menyangka," ucap dia setelah Monaco menyingkirkan Arsenal.
Pemain sekaliber Berbatov baru punya dua medali juara liga, yaitu di Premier League bersama MU. Ia hanya meraih satu Piala Bulgaria di CSKA Sofia (1999), satu trofi Piala Liga Inggris bersama Tottenham Hotspur (2008), dan tidak dapat apapun bersama Leverkusen maupun Fulham.
Monaco saat ini berada di peringkat keempat klasemen, dan peluang mereka untuk finis sebagai pemenang cukup besar karena persaingan mereka dengan Lyon, Paris St Germain, dan Marseille, masih ketat.
Berbatov, di sisa-sisa kejayaannya, mungkin masih punya keberuntungan di sana.
(a2s/krs)