City Kesulitan Membongkar Pertahanan Arsenal yang Dalam

Liga Inggris: Man City 0-2 Arsenal

City Kesulitan Membongkar Pertahanan Arsenal yang Dalam

- Sepakbola
Senin, 19 Jan 2015 16:26 WIB
AFP/Oli Scarff
Jakarta -

Manchester City gagal memperkecil selisih poin dari pemuncak klasemen, Chelsea, setelah semalam kalah 0-2 dari Arsenal di Etihad Stadium. Padahal sebelumnya City belum pernah kalah dalam 12 pertandingan terakhir di kandang sendiri. Jadi, kemenangan Arsenal ini memang sesuatu yang agak mengejutkan.

Dengan kemenangan ini, Arsenal bercokol di peringkat ke lima, kemudian City semakin ketinggalan oleh Chelsea dan mulai didekati Southampton dan Manchester United. Sementara Jose Mourinho pasti sedang tersenyum lebar di Kota London.

City Tanpa Yaya Toure

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manuel Pellegrini sudah bisa menurunkan kaptennya, Vincent Kompany, yang telah sembuh dari cedera hamstring. Jadi sebenarnya dari awal ia sudah bisa merasa agak aman karena pertahanan City sudah komplet.



Susunan pemain Manchester City dan Arsenal – sumber: WhoScored

Absennya Yaya Toure memang menjadi sorotan. City tanpa Yaya tidak pernah menang di Liga Primer musim ini, yaitu 3 kali imbang. Tapi sejujurnya itu bukan alasan utama City untuk pesimis mengingat mereka juga bermain di kandang sendiri.

Absennya Yaya ini juga diikuti oleh pemain anyar mereka, Wilfried Bony, yang harus turun di Piala Afrika. Mereka berdua, bersama timnas Pantai Gadingnya, dijadwalkan akan menghadapi Guinea pada esok malam WIB.

Meskipun demikian Pellegrini tetap memakai 4-2-3-1 dengan memakai Fernando dan Fernandinho sebagai gelandang bertahan. Sergio Aguero juga menjadi starter untuk pertama kalinya sejak 6 pekan yang lalu.

Di kubu Arsenal, Mathieu Debuchy menjadi pemain terbaru The Gunners yang harus menderita cedera (dislokasi bahu saat melawan Stoke City). Ini menambah daftar panjang cedera Arsenal yang sudah diisi terlebih dahulu diantaranya oleh Jack Wilshere (pergelangan kaki), Mikel Arteta (betis), Danny Welbeck (paha), dan juga siapa lagi kalau bukan Abou Diaby (diabisme).

Akibatnya, Arsene Wenger menurunkan Hector Bellerin sebagai bek kanan dan juga Francis Coquelin sebagai gelandang bertahan. David Ospina juga dipercaya mengawal gawang Arsenal menggantikan posisi yang biasanya diisi oleh Wojciech Sczczesny.

Pertahanan Arsenal yang Dalam

Juara bertahan akhirnya kalah di kandang mereka sendiri. Gol pertama Arsenal hadir pada babak pertama setelah Kompany melanggar Nacho Monreal yang membuahkan tendangan penalti. Tendangan tersebut berhasil dieksekusi dengan baik oleh Cazorla walau Joe Hart sudah bernasil menebak arah secara benar. Sayangnya bola tetap masuk.

Melihat statistik, City memang lebih banyak melakukan tembakan. Namun, tembakan pertama mereka baru hadir pada menit ke-36. Pada babak pertama di atas pun mereka hanya mampu menelurkan satu buah tembakan tersebut.

Hal ini terjadi lantaran Arsenal bermain sangat disiplin di lini tengah dan juga belakang. Arsenal bertahan dengan dalam, membuat garis pertahanan yang rendah agar tidak dikelabui kecepatan JesΓΊs Navas dan David Silva.

Pertahanan yang dalam dan juga garis bertahan rendah inilah yang membuat City lebih menguasai permainan dengan penguasaan bola 65 persen.



Rata-rata posisi pemain Manchester City dan Arsenal – sumber: WhoScored

Dari rata-rata posisi pemain pada gambar di atas, bisa diketahui bahwa Arsenal bermain dengan lebih defensif. Terlihat juga bagaimana garis pertahanan The Gunners yang hampir selalu berada pada sepertiga lapangan mereka sendiri.

Kemudian Silva, yang bermain di tengah (bukan di sayap), juga selalu diikuti dengan sangat baik oleh pemain-pemain Arsenal, terutama oleh Coquelin. Akhirnya kreativitas City tidak terlihat sama sekali di babak pertama.

Pergerakan tanpa bola Arsenal juga sangat luar biasa. City yang menguasai penguasaan bola, tak berarti apa-apa dibandingkan dengan Arsenal yang lebih menguasai potongan bola (intersep). Arsenal berhasil memotong bola (intersep) sebanyak 35 kali, 21 di antaranya terjadi pada babak pertama.



Grafik potongan bola dari Arsenal – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Umpan Silang sebagai Hasil dari Buntunya Serangan Manchester City

Arsenal terus-menerus membuat City sulit membongkar pertahanan mereka. Ketidakhadiran Yaya Toure memang menjadi alasan yang paling masuk akal. Tapi sebenarnya mereka masih punya pemain kreatif pada diri Silva.

Dengan kesulitan ini, akhirnya City lebih banyak merespon dengan banyak mengirimkan umpan silang yang sayangnya juga kebanyakan gagal. City meluncurkan 42 umpan silang, hanya 6 yang berhasil. Kemudian dari sekian banyak umpan silang tersebut, Navas paling berperan dengan melepaskan 19 umpan silang dan hanya 2 yang berhasil.



Grafik perebutan bola dan umpan silang JesΓΊs Navas – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Selain umpan silang yang buruk, Navas juga kehilangan bola sebanyak 36 kali sepanjang pertandingan semalam.

Umpan silang City yang buruk ini juga dikombinasikan dengan duel udara pemain-pemain Arsenal yang hampir selalu unggul. Dari 41 duel udara yang terjadi di atas lapangan, Arsenal mengungguli 25 duel udara tersebut, sementara City hanya 16.



Grafik duel bola udara dari Arsenal – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Manchester City yang Lebih Menyerang di Babak ke Dua

City yang hanya bisa meluncurkan satu tembakan pada babak pertama, akhirnya melakukan perubahan pada babak ke dua. Salah satunya dengan Stefan Jovetic yang dimasukkan menggantikan James Milner.

David Silva yang tidak berdaya di tengah pada babak pertama juga akhirnya beberapa kali mencoba bermain dari sayap untuk kemudian bergerak ke dalam.

Edin Dzeko juga diturunkan pada menit ke-77 untuk menambah daftar pemain menyerang City menjadi 3 pemain. Sebagai hasilnya, di babak ke dua City akhirnya mampu meluncurkan 11 buah tembakan (4 tepat sasaran).

Niat menyerang City juga semakin ditasbihkan dengan masuknya Frank Lampard sebelumnya, yaitu pada menit ke-63. Masuknya Lampard menggantikan Fernandinho ini membuat City praktis hanya dihuni satu gelandang bertahan saja, yaitu Fernando.

Sebelumnya juga, jika Lampard bermain, City tidak pernah kalah. Namun, 3 menit setelah Lampard masuk, Arsenal malah memperbesar keunggulan menjadi 2-0 melalui gol dari Giroud.

Gol ini diawali dari operan terobosan tendangan bebas yang dikirimkan oleh Cazorla. Giroud yang tidak terkawal akhirnya mampu menceploskan bola.



Posisi pemain-pemain Manchester City ada gol Olivier Giroud

Cazorla dan Coquelin sebagai Pemain Kunci Arsenal

Semalam adalah salah satu dari permaian terbaik yang ditampilkan oleh The Gunners. Mereka mungkin punya penguasaan bola hanya 35 persen, namun tim asuhan Wenger ini berhasil mengontrol pertandingan secara total. Apiknya permainan Arsenal ini juga dicerminkan oleh Cazorla.

Pemain asal Spanyol ini bukan hanya mencetak satu gol dan satu assist saja, tetapi ia juga menjadi pemain yang paling sukses melakukan operan untuk Arsenal (54 operan berhasil dari 59 operan) dan merebut penguasaan bola sebanyak 10 kali.

Selain itu, ia juga melakukan take-on sebanyak 10 kali (dari 14), 8 di antaranya ia lakukan dari daerah sendiri untuk menurunkan tekanan yang Arsenal terima dan sebaliknya memberikan tekanan kepada City.



Grafik operan dan take-on dari Santiago Cazorla – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Selain Cazorla, Coquelin juga bermain cemerlang sebagai gelandang bertahan. Pemain yang belum lama ini dipinjamkan ke Charlton Athletic di Divisi Championship, berperan sebagai jangkar dan berkali-kali memutus jalur serangan City.

Ia melakukan 6 potongan bola, 10 perebutan penguasaan bola, 11 sapuan bola, dan juga memenangkan 7 dari 8 duel bola udara.



Grafik permainan bertahan dan menyerang dari Francis Coquelin – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Ini adalah permainan terbaik mereka berdua dan juga Arsenal. Jika Arsenal terus bisa melakukan pendekatan seperti ini (terutama jika bermain sebagai tim tamu melawan tim yang lebih menyerang), mereka akan benar-benar bisa bersaing di Eropa.

Perlu diingat juga, sebelumnya selama Pellegrini mengasuh City, hanya Arsenal yang bisa mencetak 3 gol di Etihad, yaitu di musim lalu. Namun, saat itu mereka kalah 3-6.

Kesimpulan

Ini adalah kemenangan yang sangat penting untuk Arsenal, dan juga kekalahan yang bisa menjadi kunci kegagalan City dalam mengejar Chelsea.

Arsenal menampilkan permainan terbaik. Mereka memperlihatkan apa yang seringkali gagal ditunjukkan dalam beberapa tahun terakhir ini ketika menyerah di bawah tekanan dalam pertandingan-pretandingan besar nan penting seperti ini. Namun, semalam semuanya berubah.

Permainan kelas dunia dari Aguero dan Silva berhasil dibungkam, terutama lewat aksi cemerlang Cazorla dan Coquelin. City memang lebih banyak menguasai bola dan juga lebih banyak menembak, tapi Arsenal menunjukkan bahwa mereka bermain lebih efektif dengan tidak menyia-nyiakan banyak peluang yang datang.

Pekan ke-23 Liga Primer Inggris selanjutnya akan datang pada akhir bulan ini, salah satunya adalah pertandingan penting lainnya untuk Manchester City, yaitu menghadapai sang pemuncak klasemen, Chelsea, di Stamford Bridge.

====

*dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.

(roz/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads