Sebagai seorang pemain, Maradona memiliki skill individu yang hebat, bahkan diklaim sebagai yang terbaik. Karirnya di dunia sepakbola diawali saat berusia 9 tahun dengan bergabung tim junior Argentinos Juniors hingga 1981. Setelah direkrut Boca Juniors di tahun yang sama Maradona langsung unjuk gigi dengan memberikan gelar juara.
Bergabung dengan Barcelona selama dua musim, pemain bertinggi 165 cm itu mengantar El Barca juara Copa del Rey. Bakat alami yang dimiliki Maradona menarik perhatian klub Italia, Napoli. Berkat kehadirannya, Napoli menjelma jadi kekuatan besar yang baru di Negeri Pizza tersebut dengan meraih lima gelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maradona mendapat sorotan tajam akibat kecanduannya pada narkotik pada 1991. Akibatnya ia diskors selama 15 bulan akibat doping lalu didepak dari Piala Dunia 1994, juga karena mengonsumsi doping. Pada 2004 ia hampir meninggal akibat serangan jantung karena overdosis kokain. Sedangkan pada 2005 ia melakukan operasi perut untuk mengurangi berat tubuhnya.
Sebenarnya, kiprah awal Maradona sebagai pelatih terjadi di era 90-an. Ketika itu Maradona menjadi pelatih di dua klub kecil Argentina, Deportivo Mandiyu dan Racing Club. Di klub yang terakhir ini, Maradona cuma meraih tiga kemenangan menang dari 23 partai. Pada Oktober 2008, secara mengejutkan mertua Sergio Aguero itu ditunjuk menjadi pelatih tim senior Argentina menggantikan Alfio Basile. Di bawah penanganannya, Albi Celestes dengan susah payah berhasil ke lolos Afrika Selatan. (din/a2s)