Toni Kroos, The Unsung Hero

Toni Kroos, The Unsung Hero

- Sepakbola
Senin, 14 Jul 2014 15:10 WIB
REUTERS/Ricardo Moraes
Rio de Janiero -

Setiap tim juara pasti punya pahlawan yang tak disebutkan namanya atau nama bekennya the unsung hero. Di timnas Jerman, Toni Kroos lah orangnya.

Sukses Jerman menjuarai Piala Dunia mungkin tak lepas dari peran hebat Manuel Neuer mengawal gawang, di mana ia juga berperan sebagai sweeper dan tak ragu keluar dari sarangnya untuk menghadang serangan lawan.

Atau bagaimana cerita soal ketangguhan kuarter Philipp Lahm, Mats Hummels, Jerome Boateng, dan Benedikt Hoewedes di lini belakang. Begitu juga dengan ketajaman Thomas Mueller di lini depan, si dinamo lini tengah Bastian Schweinteiger, dan umpan-umpan ajaib Mesut Oezil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita Jerman menjadi Piala Dunia secara kasat mata banyak dimulai dari nama-nama yang disebutkan di atas meski peran Joachim Loew sebagai pelatih juga tak bisa dikesampingkan.

Tapi mungkin Anda sekalian melupakan satu nama yang sebenarnya sangat terlihat penting untuk permainan atraktif yang diperagakan oleh Die Mannschaft. Pemain itu adalah Toni Kroos.

Namanya memang jarang menjadi headline kala Jerman meraih kemenangan 4-0 atas Portugal di laga pembuka fase grup atau ketika membantai Brasil 7-1 di semifinal.

Namun peran Kroos bagi Die Mannschaft begitu krusial seperti yang FIFA gambarkan dalam Castrol Index - aplikasi untuk menghitung performa pemain --, di mana Kroos jadi pemain dengan nilai terbaik yakni 9,79, mengungguli Karim Benzema dan Arjen Robben.

Kroos memang cuma mencetak dua gol -- yang semuanya dicetak ke gawang Brasil -- tapi dia tuntaskan turnamen sebagai pencetak assist yakni empat, dengan rincian di laga lawan Portugal, Prancis, dan dua saat melawan Brasil.

Jika Schweinsteiger atau Sami Khedira bertugas menetralkan serangan lawan, maka Kroos adalah muara serangan Jerman. Squawka mencatat Kroos membuat sekitar 10 key passes dan punya 90 persen akurasi passing dari total 500 passing lebih.

Ia pun juga piawai melepas umpan panjang ke daerah pertahanan lawan yakni 54 sukses dari 63 percobaan serta membuat rataan dua tekel per laga dan 0,3 intersep. Demikian statistik yang disajikan oleh Whoscored.

Tak cuma itu, Jerman juga mempercayakan eksekusi bola mati pada pria kelahiran 24 tahun itu di mana setiap sepak pojok atau free kick adalah jatah Kroos. Dua gol Mats Hummels di Piala Dunia ini (lawan Portugal dan Prancis) adalah hasil kreasi Kroos.

Melihat penampilan oke Kroos di timnas, wajar jika Anda terheran-heran ketika Pep Guardiola memutuskan untuk melepas pemilik 51 caps dan 7 gol di timnas Jerman, ke Real Madrid musim depan.

Namun pria kelahiran Jerman itu sudah menentukan keputusannya bahwa Madrid adalah mimpi selanjutnya, setelah ia berhasil membawa Jerman menjadi jawara dunia.

Kroos, from Rio to Madrid.

(mrp/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads