Kedua anak Indonesia itu adalah Moch Aula Rizky dan Ary Rezqy Hakim. Nah, latihan yang dilakukan antara lain digelar pada Jumat (31/8/2012) sore, sejak sekitar pukul 16.00 hingga 19.00 waktu setempat, di salah satu lapangan di kompleks latihan Bayern, Sabener Strasse 51-57, Munich.
Latihan ini tidak mudah. Sebab mereka harus menggocek si kulit bundar di bawah guyuran gerimis dan suhu yang cukup dingin -- sore itu suhu sekitar 12 derajat celcius, kondisi yang tidak biasa tentunya untuk Aula dan Ary.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang sama dilontarkan pula oleh Ary. Baginya ada tantangan tersendiri ketika harus bermain bola di tengah suhu yang dingin. Namun keinginan kuat dia untuk menjadi pemain profesional mengalahkan rasa dingin yang mendera.
Aula dan Ary bersama anak-anak lainnya mendengarkan instruksi pelatih dengan seksama. Selanjutnya mereka mengolah si kulit bundar seperti arahan pelatih.
"Pemain yang bagus itu selalu bergerak, jangan diam saja," ucap pelatih dari tim yunior Bayern Munich.
Kata 'good' dan acungan jempol pun sempat diberikan untuk pelatih kepada Ary dan Aula. Apresiasi yang tidak gampang diberikan sang pelatih.
"Dari latihan ini saya nggak minder. Banyak anak Indonesia yang menurut saya lebih bagus dari beberapa anak dari negara lain yang dikirim ke sini," kata Ary memberi komentar.
(vit/a2s)