Soal Insiden Gerrard Terpeleset, Suarez: Kalau Saya Mungkin Tak Mau Main Lagi

Soal Insiden Gerrard Terpeleset, Suarez: Kalau Saya Mungkin Tak Mau Main Lagi

- Sepakbola
Kamis, 06 Nov 2014 17:39 WIB
Andrew Powell/Liverpool FC via Getty Images
Liverpool - Masih cukup segar diingatan kala kapten Liverpool Steven Gerrard terpeleset saat menghadapi Chelsea di Anfield akhir musim lalu. Insiden itu berujung pada kekalahan 'Si Merah', lantas membuat kans juara melayang.

Salah satu momen yang dianggap paling menentukan kegagalan Liverpool meraih gelar juara Premier League musim lalu adalah terpelesetnya Steven Gerrard kala menghadapi Chelsea di pekan ke-36.

Saat itu sejatinya tim Merseyside tengah dalam posisi terdepan untuk meraih gelar, tapi kehilangan poin di depan suporter sendiri lewat sebuah insiden menyakitkan memberikan sebuah pukulan telak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat tengah akan menerima umpan dari Mamadou Sakho di daerah sendiri, Gerrard terpeleset dan jatuh. Karena berdiri sebagai pemain terakhir sebelum kiper, maka tak ada pemain lain yang meng-cover saat bola hilang.

Penyerang Chelsea Demba Ba yang berdiri tak jauh dari Gerrard lantas secepat kilat menguasai bola dan menggiringnya mendekati gawang. Hasilnya bisa ditebak kemudian, gol tercipta. Liverpool berupaya menyamakan kedudukan tapi selalu kandas oleh pertahanan rapat Chelsea. Alih-alih mencetak gol penyama, Gerrard dkk. justru kebobolan gol lain pada prosesnya.

Kekalahan tersebut tampaknya memberikan dampak psikologis yang besar. Di laga berikutnya Liverpool kembali gagal meraih poin penuh. Unggul tiga gol lebih dahulu atas Crystal Palace, anak asuh Brendan Rodgers kemasukan tiga gol saat memasuki 10 menit terakhir laga dan mengakhiri pertandingan dengan skor imbang. Sejak saat itu harapan meraih gelar Premier League pertama semakin menguap.

Suarez, lewat otobiografinya yang berjudul 'Crossing The Line', menuliskan pandangannya terhadap insiden tersebut. Penyerang internasional Uruguay yang hijrah ke Barcelona pada bursa transfer musim panas lalu itu, tak sanggup membayangkan dirinya menjadi sang kapten.

"Jika saya berada di posisi Stevie, saya tidak tahu apakah saya akan mampu terus bermain. Secara emosional, itu pastinya sangat-sangat sulit," tulisnya dalam otobiografi seperti dilansir The Guardian.

"Dalam pekan-pekan sebelumnya, begitu banyak yang telah dibicarakan tentangnya, harapan telah dibangun sedemikian besar, pembicaraan semuanya soal dia memimpin Liverpool, klubnya, menuju titel pertama dalam 20 tahun, pada peringatan 25 tahun tragedi Hillsboroough, yang mana sepupunya meninggal, dan kemudian hal itu terjadi."

"Sang kapten, mantan pemain muda tim ini, pemain yang hanya bermain di satu klub, terlahir dan besar sebagai Scouser, dan dia menjadi sosok tak beruntung yang membuat sebuah kesalahan krusial."

"Dia masih belum memenangi titel liga. Stevie sebelumnya mulai percaya bisa meraihnya, kami semua juga. Dan sekarang itu bisa dibilang direnggut darinya dan dengan cara seperti itu, di mana dia terpeleset melawan Chelsea."

"Saya yakin jika Chelsea tidak mencetak gol seperti itu, mereka tidak akan mencetak gol sama sekali. Dan ketika Anda tertinggal satu gol melawan mereka, hampir mustahil untuk menang," demikian Suarez.

Liverpool akan kembali berhadapan dengan Chelsea untuk pertama kali sejak insiden tersebut di Anfield, Sabtu (8/11/2014).

(raw/cas)

Hide Ads