Tim Sembilan Jadi Bahasan Panas di Kongres Tahunan PSSI

Tim Sembilan Jadi Bahasan Panas di Kongres Tahunan PSSI

- Sepakbola
Minggu, 04 Jan 2015 15:39 WIB
Jakarta - Tim sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang tak masuk dalam agenda pembahasan Kongres Tahunan PSSI. Tapi, diskusi malah riuh saat membicrakan hal itu.

Sebelum kongres tahunan PSSI, Menpora Imam Nahrawi mengumumkan komposisi Tim Sembilan yang ditugasi untuk mengevaluasi kinerja PSSI.
 
Reaksi kepada Tim Sembilan ramai diberikan saat memasuki pembahasan agenda tambahan. Ya, Tim Sembilan sejatinya tak masuk agenda yang direncanakan dalam Kongres Tahunan PSSI kali ini. Tapi, malah ada perdebatan di antara anggota-anggota PSSI terkait tim bentukan menpora itu.

Asosiasi pengurus provinsi Kalimatan Timur, Yunus Yusi, mengusulkan agar Presiden RI Joko Widodo mengganti Imam yang kini menjabat sebagai Menpora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya usul agar menpora tidak mencari nama besar dari PSSI. Makanya harus kita buat pernyataan kepada presiden agar meninjau kembali kepemimpinan menpora. Dia sangat tidak layak untuk menjabatnya," kata Yunus.

"Dia lebih baik menjadi menteri pemuda saja, olahraganya kami yang cari karena cabang olahraga lain yang dualisme tidak diurus, hanya PSSI."
 
"Jangan coba-coba intervensi PSSI di level apapun. Tim Sembilan tidak berdarah-darah untuk sepakbola seperti kita. Utang sana-sini untuk memajukan sepakbola," ucapnya di hadapan peserta kongres.

Senada, Ketua Asosiasi Pengurus Provinsi DI Jakarta Gusti Randa juga tak habis mengerti dengan sikap pemerintah yang dia cap mencoba campur tangan pada urusan internal PSSI. Hanya saja dia juga mengingatkan agar PSSI tidak asal responsif kepada pernyataan pihak luar.

"Jangan terlalu responsif terhadap media. Menurut pengamatan saya apa yang dilakukan menpora, bukan personalnya, sebab organisasi sebesar menpora harus mempunyai kepatuhan dan kepatuhan," ucap Gusti.

"PSSI dan seluruh anggotanya tidak perlu over reaktif. PSSI harus menghitung dampak baik dan buruk dari setiap statement PSSI. Perlu diingat sepanjang PSSI masih kukuh dan mempertahankan statuta PSSI, regulasi PSSI, maka tak ada satupun orang, tak satupun kelompok yang mengobok-obok PSSI. Dengan catatan, masih taat pada dua buku tadi."

"Mengenai reaksi kepada menpora untuk meminta mundur kepada presiden Joko Widodo itu pun berlebihan. Karena kita tahu menteri-menteri itu bisa diganti tiga bulan, enam bulan."

"Kenapa harus ngurusi PSSI, besar kita kecil mereka. Kalau menghadapi presiden barulah kecil kita besar presiden. Sebelum membuat statement kepada wartawan, mikir-mikir lebih dulu, kalau tidak tahu tidak usah membuat pernyataan agar tidak simpang siur. Apa yang dilakukan menpora hanyalah mainan kecil, tidak perlu terbawa mainan mereka," bebernya.

(fem/cas)

Hide Ads