.webp)
Pada awal musim ini, Nerazzurri tampak menjanjikan sehingga diyakini akan mampu bersaing dengan Juventus dan Napoli dalam perebutan Scudetto. Namun, mulai Desember 2017 Inter terjun bebas.
Pasukan Luciano Spalletti itu melewati delapan pertandingan tanpa kemenangan yang melemparkan mereka ke luar empat besar klasemen sementara. Inter lantas memutus rangkaian hasil buruk itu dengan kemenangan atas Bologna 2-1, 10 Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada Kegelisahan yang Menular di Inter |
Sepekan berikutnya, Handanovic cs justru tumbang di kandang Genoa 0-2 sebelum kembali ke jalur kemenangan dengan menumpas tim juru kunci Benevento 2-0. Akan tetapi, hasil tersebut belum dapat mengembalikan Inter ke papan atas. Inter masih berada di peringkat kelima dengan selisih satu angka dari Lazio dan dua angka dari AS Roma.
Persaingan finis empat besar masih ketat. Konsistensi dibutuhkan Inter untuk mencapai targetnya.
Baca juga: Dua Sisi Mata Uang Milan dan Inter |
"Kalau Anda menanyaiku di bulan Desember [apakah dia bahagia dengan musim ini] aku akan bilang iya. Tapi aku akan menambahkan bahwa akan penting untuk menjaga konsentrasi tetap tinggi sampai akhir musim," ungkap Handanovic di Soccer Way.
"Sekarang aku kurang puas. Di liga memang ada saat naik dan turun, dan sekarang ini sepenuhnya momen negatif yang harus kami atasi."
"Aku punya sebuah tujuan untuk kucapai, lolos ke Liga Champions, dan kami semua harus bekerja untuk itu. Kami harus bereaksi!"
Seiring ditundanya sebagaian besar giornata ke-27, Inter akan melanjutkan perjuangannya saat menghadapi Napoli pada 11 Maret. (rin/mrp)
