Piala Dunia 2018 akan digelar di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli. Seiring perhelatan tersebut, diyakini demam sepakbola akan melanda Tanah Air.
Berbagai acara tentu akan dilakukan untuk menyaksikan langsung pertandingan sepakbola tingkat dunia itu. Salah satunya adalah nonton bareng alias nobar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto menegaskan, Indonesia menjadi sorotan FIFA lantaran kerap melanggar aturan tersebut. Untuk itu, ia menekankan pentingnya aspek melindungi hak lisensi Piala Dunia, dengan menggelar nobar sesuai aturan.
"Kenapa ini dilakukan? Ada kondisi yang memprihatinkan. Di Indonesia, biasanya event-event yang bersifat gathering ya orang sembarangan saja. Beda dengan nonton private di rumah. Rupanya ini dimonitor FIFA, nah akibatnya agak dipersulit. Tahun ini pun menjadi warning," Gatot mengatakan kepada awak media di bilangan Senayan, Rabu (21/3/2018).
"Jadi kami harapkan PSSI bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik. Jangan sampai kita cuma jadi penonton dan kaitannya dengan suporter. Karena sebentar lagi ada Asian Games juga. Kita tahu akhir-akhir ini ada perubahan mindset suporter, kemarin dua kali pertandingan (Persija Jakarta di SUGBK), kecuali di final ya, ada perubahan yang kami apresiasi," ia menekankan.
Di Indonesia, akan ada yang mewadahi untuk bisa menggelar nobar Piala Dunia 2018 secara khusus. Kemenpora sendiri sudah mendaftar, dan menjadi lokasi pertama yang diapprove FIFA.
"Nonton bareng di Kemenpora akan terbuka untuk masyarakat, wartawan. Kami free, bebas, dan untuk di event-event tertentu, khususnya akhir pekan, dan menjelang semifinal serta final, ada special session di mana kami akan undang narasumber, ambil saja satu atau dua pemain timnas, penonton, tokoh olahraga dari PSSI, saat turun minum memberi sharing," Gatot mengungkapkan.
(yna/fem)