Bhayangkara FC Pakai Kontainer sebagai Ruang Ganti

Bhayangkara FC Pakai Kontainer sebagai Ruang Ganti

Redzi Arya Pratama - Sepakbola
Rabu, 02 Mei 2018 17:12 WIB
Kontainer jadi ruang ganti Bhayangkara FC (Rifkianto Nugroho/detikSport)
Jakarta - Bhayangkara FC menjadikan PTIK sebagai homebase mereka musim ini. Salah satu hal yang unik adalah penggunaan kontainer sebagai ruang ganti.

Pada umumnya ruang ganti pemain di sebuah stadion berada dalam ruangan tertentu yang sudah didesain sedemikian rupa. Namun, pihak Bhayangkara FC membuat sesuatu yang berbeda.

Bhayangkara FC Pakai Kontainer sebagai Ruang GantiFoto: Rifkianto Nugroho

Mereka menggunakan kontainer untuk membuat ruang ganti bagi tim tuan rumah dan tim tamu. Meski terlihat asing, bukan berarti ruang ganti tersebut buruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dari pengamatan detikSport, ruang ganti ini terbilang cukup nyaman dengan AC, lalu ada 25 tempat duduk pemain, dua kursi panjang kayu, satu kasur untuk tempat pijat, kulkas, hingga kamar mandi yang bersih dan nyaman.

Bhayangkara FC Pakai Kontainer sebagai Ruang GantiFoto: Rifkianto Nugroho

Pembeda dari dua kontainer tim kandang dan tandang hanyalah warna. Tim tuan rumah diwarnai merah sementara tim tamu diwarnai hijau.

Bhayangkara FC Pakai Kontainer sebagai Ruang GantiFoto: Rifkianto Nugroho

"Ruang ganti kami buat minimalis dari kontainer. Kami buat sedemikian rupa untuk bisa efektif. Mungkin ini menjadi yang pertama di seluruh Indonesia bahwa ruang ganti memanfaatkan kontainer. Kami desain sedemikian rupa sehingga bisa bermanfaat juga aman dan nyaman sebagai ruang ganti pemain," jelas Manajer Tim, AKBP Sumardji, pada konferensi pers, Rabu (2/5/2018) siang WIB.


Sementara itu, direktur Teknik Bhayangkara FC, Yeyen Tumena, mengungkapkan inspirasi dibuatnya ruang ganti di dalam kontainer ini yang disebut sudah mendapat persetujuan FIFA dan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi.

Bhayangkara FC Pakai Kontainer sebagai Ruang GantiFoto: Rifkianto Nugroho

"Kontainer dibuat dalam waktu satu setengah bulan. Inspirasinya dari Piala Dunia U-19 di Amerika Latin. Dan itu di-approve oleh FIFA. Atas dasar itu kami melakukan hal yang sama. Ternyata FIFA saja memberikan respons positif. Ini sudah diverifikasi oleh Liga," papar Yeyen.


(mrp/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads