.webp)
Final Liga Champions 2017/2018 mempertemukan Madrid dan Liverpool di NSC Olimpiyskiy Stadium, Minggu (27/5/2018) dinihari WIB. Laga ini sekaligus mempertemukan dua tim tertajam di turnamen.
Liverpool menjadi tim teratas soal produktivitas gol dengan 40 kali menjebol gawang lawan. Madrid menyusul tepat di belakangnya dengan 30 gol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik medali juara Liga Champions 1983/1984 (era Piala Champions) ini menyebut pertahanan kedua tim tak tangguh-tangguh amat. Maka makin besarlah potensi untuk tercipta banyak gol di pertandingan nanti.
Hal tersebut setidaknya terlihat di babak semifinal. Liverpool lolos dengan agregat 7-6 alias kemasukan enam gol saat melawan AS Roma. Sementara Madrid menang agregat 4-3 dari Bayern Munich.
Liverpool sendiri sejauh ini sudah kemasukan 13 kali di Liga Champions musim ini, dengan rata-rata kebobolan 1,08 gol per laga. Madrid sedikit lebih buruk, dengan 15 kali dijebol sehingga rata-ratanya 1,25 per laga.
Melihat karakter kedua tim yang amat ofensif dan kerap meninggalkan celah-celah besar di belakang, Johnston percaya ada kans bagus hujan gol terjadi.
"Sungguh sangat penting (bagi Liverpool) untuk menghentikan Ronaldo, seperti kalau Anda Madrid maka Anda akan mengatakan penting untuk meredam Salah. Tapi kemudian masih ada Mane dan Firmino di Liverpool," katanya kepada Omnisport.
"Kedua tim sama-sama punya karakter yang sangat menyerang. Mempertimbangkan sejarah keduanya, ini bisa jadi sebuah laga yang hujan gol seperti 4-3 atau 5-4. Keduanya sama-sama rapuh di belakang," imbuhnya seperti dilansir FourFourTwo. (raw/cas)
