Sejak di Arsenal hingga kini di Chelsea, Giroud akrab dengan kritik. Di Arsenal, penyerang internasional Prancis ini dinilai kerap 'menghilang' di laga-laga besar dan krusial.
Dari 63 penampilan melawan tim-tim 'Big Six' seperti Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, dan Tottenham Hotspur, dia bikin 15 gol. Saat pindah ke Chelsea pada Januari 2018 lalu, pemain 31 tahun ini juga masih disorot tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasib Giroud pun setali tiga uang di tim nasional Prancis. Diandalkan sebagai ujung tombak di Piala Dunia 2018, Giroud tak mampu bikin gol satupun. Bahkan dia tak mampu mencatatkan tembakan tepat target dari 13 percobaan.
![]() |
Namun seperti diketahui, Giroud mengangkat trofi Piala Dunia usai membantu Prancis mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 di final. Trofi dan medali juara itupun bagi Giroud menjadi cara paling indah untuk membungkam kritik.
"Sepanjang karier saya, bagaimana saya harus mengatakannya ya... Saya sudah melalui kesulitan-kesulitan tertentu dan saya sudah selalu mencoba untuk berhasil melaluinya," kata Giroud dikutip Sky Sports.
"Itu memotivasi saya, untuk jadi lebih baik lagi dan lebih baik lagi, dan melalui semua kesulitan ini. Dan inilah yang terjadi di hidup ketika Anda benar-benar termotivasi, gigih, berkomitmen. Segalanya tak pernah mudah."
"Sepakbola itu sangat keras dan orang-orang cuma melihat yang manis-manisnya saja dari pekerjaan ini. Tapi kami bekerja sangat keras untuk raihan ini dan saya sangat bangga untuk menyebut bahwa saya adalah seorang juara dunia," imbuhnya.
Puluhan Ribu Warga Prancis Sambut Kepulangan Les Bleus, Simak Videonya:
(raw/mfi)