"Ohh N'Golo Kante, ohh N'Golo Kante... He is short, he is nice, he's the one, who stopped Leo Messi, but we all know he's a cheater, N'Golo Kante!"
Sekitar 500.000 orang berkumpul Champs-Elysees pada Senin (16/7/2018) siang kemarin. Mereka menyambut kedatangan Les Bleus, yang baru meraih trofi Piala Dunia di Prancis. Yel-yel kemenangan, sorak-sorai kegembiraan, dan nyanyian keberhasilan tak henti dikumandangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kante? Dia cuma senyum-senyum saja, seperti biasa.
La chanson de N'Golo Kanté en direct de l'Élysée !! 😍 #lequipeCDM pic.twitter.com/8edGfBvvU4
— la chaine L'ÉQUIPE (@lachainelequipe) July 16, 2018
Kante Adalah Gelandang (bertahan) Terbaik Piala Dunia 2018
Kante bukan Klian Mbappe yang punya kecepatan dan daya serang yang mematikan, juga tidak seperti Antoine Griezmann dengan ketenangannya di muka gawang. Tapi Kante adalah salah satu kunci utama keberhasilan Prancis menjadi juara Piala Dunia 2018.
Didier Deschamps menjadikan Prancis sebagai tim yang menekankan pada pertahanan. Dari lini belakang yang solid, Les Blues kemudian mampu membangun serangan, mengandalkan kecepatan pemain-pemain depannya. Permainan bertahan Prancis disempurnakan oleh keberadaan Kante.
![]() |
Kante bermain di seluruh pertandingan Prancis di Piala Dunia 2018. Seberapa peran besar yang dia punya untuk sukses Les Bleus bisa terlihat dari dua kali dia terpilih jadi man of the match.
Salah satu penampilan Kante paling fenomenal adalah saat berhadapan dengan Uruguay. Kante tidak sampai merepotkan atau menebar ancaman ke pertahanan Uruguay. Tapi dia militan dalam merebut bola, gigih menjaga lapangan tengah, dia sepertinya ada di mana-mana pada malam itu. Kante adalah mesin tekel dan intersepsi Prancis.
Usai pertandingan yang dimenangkan Les Blues 2-0, pemain-pemain Prancis menyebut Kante tidak ikut terbang dari Nizhny Novgorod ke Moskow. Soalnya Kante memilih kembali ke Moskow sambil berlari.
Di fase grup, Paul Pogba menyebut rekan kerjanya di lini tengah itu punya 15 paru-paru.
Mencetak gol atau memberi asist tidak pernah jadi tugas utama Kante. Peran dia di lapangan tegas dan jelas: membentengi lini belakang. Adalah tugasnya menghentikan serangan lawan sebelum itu menjadi berbahaya. Dan di saat bersamaan dia menginisiasi serangan untuk timnya.
Leicester City, yang sangat mengandalkan kecepatan Jamie Vardy, memanfaatkan dengan baik kemampuan Kante. Pun dengan Timnas Prancis di bawah Didier Deschamps kini.
Si Kecil Kante yang Pemalu
Dengan tinggi bada 168 cm, Kante adalah pemain terkecil di skuat Prancis. Dia terlihat mini di antara penggawa pemain Kroasia yang berpostur besar pada final Piala Dunia 2018 lalu. Bahkan Kante lebih pendek 2 cm dibanding Lionel Messi.
Tapi postur badan bukan segalanya di sepakbola. Kante membuktikan itu dengan trofi demi trofi yang sudah dia dapatkan bersama Leicester, Chelsea, dan kini Timnas Prancis. Satu yang tak pernah berubah darinya adalah sikapnya yang pemalu.
![]() |
Seperti diceritakan dalam pesta kemenangan di final Piala Dunia kemarin, gelandang 27 tahun itu bahkan malu-malu untuk berpose dengan trofi Piala Dunia. Kalau bukan karena Steven N'Zonzi, bisa jadi tidak ada foto Kante mencium trofi Piala Dunia di Luzhniki Stadium malam itu.
Selain pemalu, Kante juga dinilai rendah hati oleh rekan-rekannya. Matuidi menyanjung Kante sebagai pemain yang mematikan Messi di babak 16 besar.
"Kante, dia kecil tapi dia menghentikan Messi," puji Matuidi
"Tidak, tidak. Kita melakukannya bersama-sama," kata Kante dengan senyum besarnya yang khas itu. (din/krs)