PSMS ditundukkan Bhayangkara FC dengan skor 1-3 dalam lawatannya ke Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018). Hasil negatif itu membuat Ayam Kinantan tak beranjak dari dasar klasemen Liga 1 2018.
Dalam laga tersebut, ratusan suporter PSMS yang datang ke stadion meluapkan emosinya. Mereka sempat terdengar berkata kasar kepada para pemain, pelatih, juga menyebut salah satu pengurus PSMS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pertama kali, penonton kami panggil saya Inggris anjing, Inggris babi. Saya datang ke sini bukan untuk situasi seperti itu. Saya hormat mereka, mereka harus hormat ke pemain kami," kata Butler.
Butler mengaku mengerti suporter kecewa karena hasil buruk yang diraih tim kebanggaannya. Akan tetapi, seharusnya suporter bisa memberikan dukungan.
"Saya tahu mereka bantu kami di kandang. Saya tahu mereka emosi. Tapi kamu tahu harus tunjuk hormat. Kalau kami main jelek sekali terus pemain tidak coba, oke saya mengerti. Tapi Anda bisa lihat malam ini, kalau kami bermain bagus sekali," tuturnya.
"Oke mereka (Bhayangkara FC) ada bagus kualitas dengan posisi yang harus bayar gaji sangat besar. Sementara kami tidak ada situasi seperti itu di PSMS," kaya Butler.
Baca juga: PSMS Butuh Dukungan Finansial |
Eks pelatih Persipura Jayapura itu berharap suporter bisa mengerti dan tak menghina PSMS. Sebab itu, akan memperburuk kondisi di dalam tim.
"Penonton saya harap mudah-mudahan mereka datang dengan situasi ramah, bantu pemain, dan janganlah emosi seperti itu, ini seperti anak kecil," katanya.
"Kamu tahu orang Indonesia tidak seperti itu. Orang Indonesia hormat. Saya kerja di sini sudah lama, di Balikpapan, di Persipura. Dan banyak orang hormat saya, bagaimana saya kerja dan saya selalu bantu pemain Indonesia," kata Butler.
"Jadi jangan bicara seperti itu kepada pemain, kepada saya, karena itu mematikan percaya diri dan motivasi dalam tim," tegasnya.
(ads/mfi)