Kane di Antara Kutukan Agustus, Salah, dan Status Raja Gol Premier League

Jakarta - Harry Kane sempat menguasai persaingan top skor Premier League di dua musim beruntun. Tapi trennya terhenti sejak Mohamed Salah datang ke Liverpool.

Kane adalah top skorer Premier League dua musim beruntun, yakni pada 2015/2016 dan 2016/2017. Pada 2015/2016 penyerang Tottenham Hotspur ini mencetak 25 gol, unggul satu gol dari Sergio Aguero dan Jamier Vardy.

Di musim berikutnya, kapten tim nasional Inggris ini bikin 29 gol. Catatannya empat gol lebih banyal dari Romelu Lukaku yang saat itu masih memperkuat Everton.
Pada musim 2017/2018 lalu, jumlah gol Kane sebenarnya meningkat yakni jadi 30 gol. Namun jumlah itu masih kalah dari milik Salah yang membuat 32 gol untuk Liverpool. Salah sudah terbukti jadi pesaing yang kompetitif, maka Kane bakal perlu meningkatkan levelnya lagi jika ingin kembali berkuasa sebagai top skor.

Jika ada satu margin yang paling bisa dimanfaatkan Kane, itu adalah start musim. Kane seperti diketahui dihantui kutukan bulan Agustus yang merupakan bulan pertama kompetisi. Pemain 25 tahun itu belum pernah bikin gol di bulan ini.

Opta mencatat bahwa Kane melepaskan total 44 percobaan di seluruh Agustus yang pernah dijalaninya sebagai pemain di Premier League, tanpa satupun jadi gol. Dari total percobaan itu, Opta melansir bahwa seharusnya bisa mendapatkan setidaknya 4 gol, atau secara persis angka ekspektasi golnya adalah 4,6.
Meski Kane sudah selalu menunjukkan bahwa dia tetap bisa bersaing di perebutan gelar top skor, namun mencetak gol di bulan Agustus ini setidaknya akan memberinya peluang lebih baik untuk musim ini. Start yang bagus bakal meringankan tekanan persaingannya dengan Salah, atau penyerang-penyerang lain.

Dia pun bisa memulai musim dengan kepercayaan diri tinggi, usai jadi top skor Piala Dunia 2018 dengan enam gol. Kendati tentu saja ada tantangan lain yakni kelelahan.

Bisakah Kane merebut kembali status raja gol Premier League?
(raw/krs)