Berpuluh-puluh tahun warga Palestina hidup dalam situasi perang melawan Israel. Suara tembakan dan ledakan bom bahkan bak sebuah lagu pengantar tidur untuk mereka di malam hari.
Meski perang terus berlanjut, nyaris tak terdengar ada warga Palestina yang angkat kaki dari tanah airnya. Pesepakbola di Palestina pun terus berusaha menjalankan rutinitas latihan di negaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap waktu kami berlatih di dua kota; Ramallah dan Yerusalem. Kota itu masih bisa dikatakan aman untuk kami berlatih," kata Manajer Timnas Palestina U-23, Islam Masharqa, kepada detikSport.
Selain menjabat sebagai manajer tim, Islam juga bertugas mengembangkan sepakbola usia muda di Palestina. Di saat berusaha membanggun bibit-bibit muda, Islam tak pernah sekalipun berniat menjauhkan pemainnya dari lingkungan peperangan.
"Perang tidak mengenal siapa kami, maupun itu pemain ataupun tidak. Kami Palestina, kami warga Palestina, kami manusia, dan kami selalu hidup di bawah bayang-bayang peperangan, Anda tahu itu," sambungnya.
Baca juga: Luis Milla: Lawan Palestina Akan Lebih Sulit |
"Aku tidak pernah berusaha menjauhkan pemain dari itu (perang), mereka punya ikatan sendiri untuk membela Palestina. Ke mana saja mereka pergi, mereka akan kembali untuk Palestina," tegasnya. (ran/din)