.webp)
Kane memang sudah mencetak dua gol dari empat laga pertama Premier League musim ini. Namun performanya dinilai tak maksimal. Kelelahan diyakini jadi faktor penyerang 25 tahun itu belum bermain dengan gereget. Setelah tampil di Piala Dunia 2018, Kane cuma sempat beristirahat kurang lebih tiga pekan.
Lalu, Kane langsung bermain penuh pada laga perdana Spurs kontra Newcastle United meski baru berlatih 6 Agustus. Setelahnya, Kane selalu jadi starter dan bahkan cuma sekali ditarik keluar, yakni pada menit ke-89 di laga kontra Manchester United.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenaga Kane pun dikhawatirkan bakal terkuras dan bisa mengalami kelelahan sebelum Premier League berjalan setengah musim. Apalagi Kane musim lalu juga punya frekuensi pertandingan yang tinggi karena para penggantinya tidak mumpuni seperti Fernando Llorente dan Vincent Janssen.
Hal ini lantas mengundang kritik untuk Spurs, terutama untuk Pochettino, yang sama sekali tak memberi kelonggaran untuk Kane. Apalagi Spurs sudah kehilangan dua penggawa utamanya, Dele Alli dan Hugo Lloris, karena cedera.
Dikritik karena dianggap mengeksploitasi Kane, manajer asal Argentina itu menanggapi dengan santai. Menurutnya, fisik Kane kuat untuk menjalani periode padat dan si pemain pun tak bermasalah jika terus dipasang sebagai starter.
"Saya menghormati semua pendapat dan mereka yang terlibat di sepakbola berhak beropini. Ini adalah musim kelimanya di Tottenham dan jika ada orang yang sangat mengenal Kane dengan baik, saya rasa kami orangnya," ujar Pochettino di FourFourTwo.
"Bukannya kami arogan dan tidak mau menerima pendapat orang lain. Hanya kami yang tahu betul soal Harry Kane karena kami sudah bekerja lama dengannya," sambungnya.
"Kami tahu bahwa situasi ini tidak perlu dikhawatirkan. Kami bisa mengatasi situasi yang ada. Kami sudah mengambil keputusan dan kami akan mencoba membuat keputusan yang terbaik untuk para pemain serta tentunya tim," tutupnya.
(mrp/mrp)
