Pemain internasional Swiss itu kerap menjadi perdebatan sejak bergabung Arsenal dari Borussia Moenchengladbach pada musim panas 2016. Pada awalnya, Xhaka diharapkan menjadi pelengkap skuat Arsenal saat masih dilatih Arsene Wenger usai finis kedua di 2015/16.
Namun, Xhaka justru tampil buruk di musim pertamanya karena bermain dengan sembrono. Xhaka mengoleksi lima kartu kuning dan dua kartu merah dalam 32 penampilannya di liga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Leno Frustrasi Tak Kunjung Jadi Kiper Utama |
Label sembrono kian melekat pada Xhaka usai musim keduanya mengoleksi 10 kartu kuning. Sekalipun, gelandang berusia 25 tahun itu menjadi bagian penting rencana manajer Unai Emery usai menjadi starter di lima pertandingan Premier League pertama Arsenal.
"Kritik bisa membuat Anda lebih kuat, dan seharusnya memang begitu," Xhaka mengatakan di Standard. "Kalau Anda dikiritk, Anda tidak boleh membiarkan diri Anda terpuruk atau membiarkan kritik itu menghancurkan Anda dari dalam."
"Anda harus terus maju, terus bekerja, dan memperbaiki kelemahan-kelemahan Anda, begitupula dengan kekuatan Anda."
"Kami adalah orang-orang yang hidup di mata publik. Banyak orang berbicara, banyak orang menulis banyak hal dan aku tidak masalah dengan hal itu. Semua orang punya opini sendiri-sendiri -- beberapa mungkin menyukai seorang pemain tertentu tapi tidak pemain lain."
"Tapi kritik seharusnya membuat Anda lebih kuat. Hal yang penting adalah pelatih puas, dan Anda puas," lugas Xhaka.
(rin/rin)