BOPI memanggil PSSI pada Senin (24/9) setelah tragedi GBLA, seorang suporter, Haringga Sirila, tewas dikeroyok oknum bobotoh sehari sebelumnya. Haringga kehilangan nyawa dengan luka parah di kepala menjelang laga Persib Bandung dengan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
BOPI yang didampingi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberi waktu sepekan kepada PSSI untuk mengambil tindakan tegas. Selama jangka waktu itu liga dihentikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prosesnya, Menpora menghentikan liga selama dua pekan. PSSI merespons dengan menyetop liga hingga waktu yang tak ditentukan.
"Sepanjang jeda itu harus membawa perubahan," kata Richard dalam Mata Najwa di Trans7.
BOPI mengambil keputusan untuk menghentikan liga itu bukan keputusan emosional. Itu sudah dipertimbangkan secara matang.
Ya, tragedi itu menjadi ulangan tewasnya Muhammad Iqbal Setyawan dalam laga derby antara PSS Sleman dengan PSIM Mataram di Stadion Sultan Agung, pada Kamis (26/7).
"Setelah di kasus suporter Bantul meninggal, BOPI sudah geram. Waduh, ini terjadi lagi, setelah kami menjalankan prosesnya, terjadi lagi di Bandung.
"Kami sedang menginvestigasi kasus Bantul di bulan Juli. Kami panggil PT LIB, operator, kemudian terpotong Asian Games dan Asian Para Games. Kita tidak serta merta mengeluarkan rekomendasi penghentian liga. Sebelumnya sudah ada suporter yang meninggal," ujar dia.
(fem/din)