Dalam rilis keputusan Komdis PSSI, Persib, panitia pelaksana, dan suporter mendapatkan sejumlah sanksi. Mereka menerima hukuman laga usiran di luar Pulau Jawa, dengan ditentukan di Kalimantan, tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi Liga 1 2018, dan pertandingan kandang tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi Liga 1 2019.
Suporter Persib, Bobotoh, juga dilarang menyaksikan pertandingan Maung Bandung baik kandang dan tandang di Liga 1 hingga tengah musim depan. Bobotoh dinyatakan bersalah karena diklaim melakukan sweeping, pengeroyokan, dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Enam Laga Usiran Persib dari Pulau Jawa |
Tisha menyatakan kompetisi Liga 1 diputar kembali setelah Komdis PSSI merilis sejumlah sanksi itu untuk Persib. Dia berharap sanksi yang dikeluarkan bisa menjadi pelajaran yang penting bagi semua pihak.
"Ya kami memutuskan mencabut status penghentian dan melanjutkan kompetisi Liga 1, setelah adanya hasil investigasi dan hasil dari Komdis PSSI terkait tewasnya suporter," ujar Tisha, Selasa (2/10/2018).
"Persib (terbukti) melakukan pelanggaran berupa intimidasi kepada ofisial Persija saat pertemuan teknis, melakukan sweeping (razia ilegal terhadap suporter Persija), pengeroyokan, dan pemukulan yang mengakibatkan suporter Persija tewas,"
Tak hanya Persib, bobotoh juga menerima hukuman. Menurut Tisha Komdis memberikan sanksi itu diberikan sebagai bentuk kampanye memerangi aksi kekerasan antar suporter.
"Larangan dari mulai slogan, dan spanduk, serta poster sampai kaos dan atribut lain yang menyuarakan permusuhan kepada suporter lain," kata Tisha.
Sementara itu, dalam keputusan Komdis seluruh tersangka pengeroyokan Haringga dilarang masuk ke dalam stadion seumur hidup.
"Seluruh tersangka pengeroyokan suporter Persija, sanksi berupa larangan menonton sepakbola resmi PSSI di wilayah Republik Indonesia selama seumur hidup," Tisha menambahkan.
Baca juga: Persib Terusir dari Jawa Sampai Akhir Musim |
(ads/fem)