Mayorga melaporkan Ronaldo ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan. Wanita berusia 34 tahun itu mengaku dipaksa berhubungan di sebuah hotel di Las Vegas, Amerika Serikat, pada sembilan tahun silam.
Kejadiannya jelas sudah lama sekali terjadi. Seperti diberitakan sebelumnya, Mayorga sempat melaporkannya, namun kepolisian tidak mengusutnya kala itu karena ketidakjelasan informasi pelapor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengacaranya, Leslie Stovall, mengatakan, Mayorga diklaim sempat mengalami depresi akibat pemerkosaan itu. Namun ia akhirnya berani bersuara soal pemerkosaan yang dialaminya karena tergerak lewat kampanye #MeToo di media sosial.
"Gerakan #MeToo dan para wanita yang telah berdiri dan mengungkapkan serangan seksual secara terbuka telah memberinya banyak keberanian dan, untuk sebagian besar, memungkinkan dia keluar dan untuk mengajukan keluhan sipilnya, dan juga pergi ke departemen kepolisian," kata Stovall dikutip Sportsmole.
Hastag #MeToo atau yang berarti 'Saya Juga' muncul sejak Oktober 2017, yang dipicu oleh tuduhan pelecehan seksual oleh produser film Amerika Serikat, Harvey Weinstein.
Beberapa bintang terkenal, termasuk Gwyneth Paltrow, Ashley Judd, dan Jennifer Lawrence, buka suara ke publik untuk mengaku mereka juga telah menjadi korban perilaku yang tidak pantas. Semakin banyaknya orang-orang yang bersuara lewat hastag itu, akhirnya membuat Mayorga berani buka mulut.
Ronaldo sudah mengajukan bantahan keduanya terkait tudingan pemerkosaan yang dialamatkanya. Pemain Juventus itu masih menegaskan ada pihak yang ingin memanfaatkan ketenarannya seraya bersiap menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
Simak Juga 'Cristiano Ronaldo Bantah Telah Lakukan Pemerkosaan':
(yna/fem)