Suporter berhamburan ke tengah lapangan menyambut kemenangan Arema dalam partai big match Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018), petang. Sejumlah penggawa 'Singo Edan' melakukan selebrasi langsung disambut para suporter.
Skuat tim tamu masih berada di lapangan terpaksa berlari menuju ruang ganti. Pengamanan dari panitia pelaksana (panpel) serta aparat kepolisian bergerak cepat menghalau suporter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya para pemain tim tamu, punggawa Arema juga diamankan untuk segera menuju ruang ganti. Anjing kepolisian turut dibawa untuk menghalau massa, saat itulah massa berhamburan kembali menuju tribun. Sempat terdengar satu tembakan ke arah udara, situasi pun berangsur pulih.
Ulah tidak terpuji suporter juga lebih dahulu terjadi. Suporter bukan saja masuk ke lapangan saat pertandingan berakhir, namun segelintir dari mereka terlihat memasuki lapangan saat turun minum.
Pengamanan internal Panpel Arema berusaha menghalau mereka agar tak mendekati para pemain Persebaya tengah melakukan pemanasan.
Ulah suporter ini sempat disayangkan oleh Kapten Tim Arema FC Hamka Hamzah. Dia bersama pemain dan offisial pelatih mengaku kecewa.
"Saya ingin bicara melalui media, kami ingin rasakan euforia kemenangan. Tapi karena ada yang masuk, kami jadi tidak melakukan itu," sesal Hamka dalam konferensi pers usai pertandingan, Sabtu petang.
Hamka bahkan menyesali ulah para suporter. Momen kebahagiaan serasa hilang, padahal Arema telah mengalahkan rival terberatnya yakni Persebaya. "Jangan ada yang turun ke lapangan, kemenangan ini, jadi seperti apa ya?," tandasnya.
Sejarah telah rivalitas Arema dengan Persebaya. Demi pengamanan pertandingan sebanyak 1.700 personel keamanan diterjunkan. Pengawalan pemain dan offisial diperketat, mereka harus menumpang mobil rantis menuju dan pulang dari Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. (rin/nds)