Sampaoli berhasil meloloskan Argentina ke putaran final usai bersusah-payah melewati kualifikasi zona Amerika Selatan. Menjadi salah satu kandidat juara di Rusia, Argentina berharap banyak Sampaoli bisa bertuah seperti layaknya di timnas Chile.
Tapi, Sampaoli gagal total. Argentina tampil buruk dan lolos dari fase grup dengan tertatih-tatih sebelum akhirnya disingkirkan Prancis di babak 16 besar. Setelah itu Sampaoli mengundurkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kritik deras pun mengalir kepada Sampaoli yang dianggap tak mampu meracik tim berisikan para pemain top. Bahkan Sampaoli beberapa kali melakukan blunder dalam pemilihan pemain, termasuk tak membawa Mauro Icardi yang merupakan top skorer Serie A.
Setelah tiga bulan berlalu, Sampaoli akhirnya angkat bicara terkait kegagalan Argentina di Piala Dunia. Dari kacamata pelatih 58 tahun tersebut, kegagalan Argentina di Piala Dunia bukan sesuatu yang harus disesali.
Bagi Sampaoli, hal itu justru jadi pelajaran untuknya bisa jadi pelatih yang lebih baik lagi. Kini Sampaoli pun makin siap untuk menerima tantangan berikutnya di level klub atau timnas.
"Saya yakin bahwa kami semua, termasuk saya sendiri, sudah terlihat jelas kontribusnya untuk timnas," ujar Sampaoli kepada Marca.
"Saya bekerja dengan hati dan hasrat, tapi memang itu tidak cukup. Saya pikir tidak perlu mengkritik diri sendiri terlalu keras. Saya belajar banyak untuk modal ke depannya," sambungnya.
"Kritik itu sama besarnya seperti ekspektasi. Saya didukung penuh 95 persen orang-orang Argentina, berpikir bahwa Jorge Sampaoli bisa memenuhi hasrat Argentina menjuarai Piala Dunia dengan para pemain terbaik di lapangan. Kritik datang ketika hasilnya tidak memuaskan. Tapi saya tidak dendam dengan siapapun," tutup Sampaoli.
Saksikan juga video 'Gaya Pelatih Nyentrik di Piala Dunia 2018':
(mrp/raw)