James Milner, Bintang Kecil di Langit Liverpool

James Milner, Bintang Kecil di Langit Liverpool

Redzi Arya Pratama - Sepakbola
Rabu, 10 Okt 2018 15:05 WIB
Foto: Getty Images/Laurence Griffiths
Jakarta - Ketika datang dari Manchester City pada 2015 dengan gratis, tak ada satu pun yang berekspektasi tinggi kepada James Milner. Tapi sekarang Milner menjadi salah satu pemain paling krusial di Liverpool.

Milner tak biasa dengan predikat bintang. Ia juga bukan tipe pemain yang punya ciri khas dan loyal kepada satu tim. Sepanjang kariernya, Millie - sebutan Milner - sudah memperkuat 6 klub.

Mengawali karier di tim kota kelahirannya, Leeds United, Milner sempat dianggap sebagai wonderkid saat itu. Namun, level yang diperlihatkan Milner terbilang konstan, tidak bagus-bagus amat, juga tak buruk. Hingga kemudian dia menjadi pilar Newcastle United dan Aston Villa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Milner muda identik dengan posisi sayap. Bersama tim-tim di atas, perannya lebih menyerang di pos sayap kanan. Tapi, Milner berkembang dan dia adalah definisi nyata pemain yang semakin tua semakin jadi.



James Milner saat masih berseragam Manchester CityJames Milner saat masih berseragam Manchester City Foto: Phil Noble


Bersama City lah Milner berkembang pesat. Ia cukup dipercaya sejak 2010 sampai 2015, walau tak selalu menjadi starter. Ia beberapa kali dipercaya menjadi gelandang jangkar dan ternyata mampu tampil spesial di sana.

Pemain 32 tahun tersebut akhirnya mampu meraih gelar Premier League pada musim 2011-2012 dan 2013-2014 ketika dilatih Roberto Mancini serta Manuel Pellegrini.

Terlepas dari 203 caps bersama City, Milner tak banyak mendapat sorotan karena Yaya Toure dan David Silva tetaplah menjadi bintang lini tengah utama. Milner pun sangat sering muncul dari bench sebagai pengganti.

Sebelum Milner bergabung dengan Liverpool, Pellegrini memberi pujian setinggi langit untuk sang pemain.

"Milner itu fenomenal. Pria dengan keberanian dan hati yang besar. Dia juga pintar, punya mentalitas hebat, dan satu dari banyak pemain yang ketika Anda meninggalkannya (di bench), Anda akan merasa bersalah dan terjadi ketidakadilan. Ini menyakitkan karena dia harusnya terus bermain. Tapi, kadang Anda butuh pemain dengan teknik dan karakteristik berbeda," ujar Pellegrini kepada Guardian 2015 silam.



"Saya berharap dia bertahan. Jika tidak, itu karena ada tawaran penting baginya. Klub ingin Milner dan dia juga mau bertahan. Tapi, mungkin dia mau menit (bermain) yang lebih banyak."

"Saya mengerti. Saya adalah fans nomor 1 Milner. Cari saja pemain Inggris yang lebih komplet dari dia. Mungkin ada pemain yang punya kemampuan teknik lebih baik, lebih cepat, pun dengan ide lebih baik. Tapi, tunjukkan pemain yang bisa melakukan semuanya seperti Milner. Tidak ada," ungkap manajer yang sekarang menangani West Ham United tersebut.

Perkataan Pellegrini 100 persen benar. Sejak bergabung dengan The Reds, keraguan dan tanda tanya kepada Milner lenyap seketika.

Bermain sebagai bek kiri sepanjang musim 2016-2017 menjadi bukti ke-serbabisaan-nya. Setahun kemudian, Millie bermain lebih menyerang sebagai gelandang. Ia bahkan mampu menjadi raja assist di Liga Champions pada musim tersebut dengan 9 assists, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Neymar dan Wayne Rooney.

Musim ini, banyak yang memertanyakan bagaimana posisi Milner? Apakah dia bisa tampil reguler seiring kedatangan Naby Keita dan Fabinho? Jawabannya, masih bisa.

Milner selalu menjadi starter pada 10 laga Liverpool di Premier League dan Liga Champions. Jika ia tidak cedera pada duel melawan City, sang pemain tentu akan lebih lama bermain.



Cedera hamstring menimpanya dan menurut Liverpool Echo, Milner baru akan kembali tampil pada 3 November menghadapi Arsenal.

Pada akhirnya Milner mungkin tak seperti Alisson Becker, Virgil van Dijk, hingga trio Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah yang terus disorot karena kebintangannya.

Milner lebih pas dibaratkan sebagai bintang kecil yang bersinar di langit Liverpool. Sinarnya bukanlah yang paling terang, tapi dia tetaplah bintang yang meski kecil namun memperindah dan melengkapi cahaya utama lain sehingga Liverpool pun kembali ke titik maksimal.




========
Penulis adalah reporter detikSport, beredar di dunia maya melalui akun Twitter @RedziAP


Saksikan juga video 'Liverpool Kalah, Klopp: Ini Kesalahan Saya':

[Gambas:Video 20detik]

(din/mrp)

Hide Ads