Oezil Cuma Bisa Tertawa Disebut Pemalas

Oezil Cuma Bisa Tertawa Disebut Pemalas

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Jumat, 26 Okt 2018 19:27 WIB
Mesut Oezil cuma bisa tertawan disebut pemalas (Clive Rose/Getty Images)
London - Mesut Oezil belakangan dikritik karena kerap malas saat berada di lapangan hijau. Oezil pun cuma bisa tertawa karena sejatinya dia seorang pekerja keras.

Oezil mengawali musim ini dengan kurang memuaskan ketika dia jadi sasaran kritik menyusul performa Arsenal. Saat itu Arsenal kebetulan kalah 0-2 dari Manchester City di laga pembuka Premier League.

Tak cuma fans, bahkan manajer Arsenal Unai Emery juga ikut-ikutan mengkritik Oezil yang dianggap tidak tampil dalam bentuk terbaiknya. Kritik yang ada ini seakan makin membenarkan bahwa Oezil sudah menurun, terutama sejak kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Saya cuma bisa tertawa," ujar Oezil ketika ditanya soal tanggapannya atas kritik dari Emery dan fans.

"Saya bukan pemain muda lagi, tapi saya mulai bermain sejak umur 16 atau 17, dan selalu saja ada naik-turunnya - orang-orang ada yang suka dan benci kepada saya," sambungnya seperti dikutip FourFourTwo.

"Saya tidak mendengarkan orang-orang seperti itu - saya hanya mendengarkan pelatih saya dan orang-orang yang langsung bilang di depan saya. Tentu saya tahu jika saya main buruk, begitu juga saat main bagus."

"Yang terpenting adalah pelatih bisa membantu saya - jika ada kesalahan maka dia bisa menegur saya, kita bisa bicara dan saya pun bisa memperbaiki ke depannya."






Apa yang Oezil lakukan sejauh ini terbukti benar. Ketimbang merespons kritik itu di media massa, Oezil menjawab lewat performa apik di atas lapangan. Oezil berperan besar dalam laju apik Arsenal yang menang di 11 laga terakhirnya. Pemain berusia 30 tahun itu membuat empat gol dan satu assist.

"tapi jika orang-orang berkata buruk soal saya karena mereka ingin tenar di media - saya tahu itu dan saya sama sekali tidak peduli."

"Saya selalu termotivasi, khususnya sebelum pertandingan - saya ingin memenangi seluruh laga dan saya benci kalah, bahkan saya suka marah-mara saat latihan dan agresif karena saya ingin menang."

"Saya orangnya sangat tenang, terkadang saya bisa sangat emosional di lapangan jika saya berbuat kesalahan atau salah mengumpan karena saya ingin segalanya sempurna," paparnya.


(mrp/fem)

Hide Ads