Persija tak bisa menggunakan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi saat menjamu PS Tira di pekan ke-29 Liga 1, Sabtu (10/11). Mereka memakai Stadion Wibawa Mukti sebagai homebase di laga itu.
Menjadi tim musafir bukan pengalaman pertama Persija musim ini, meski telah mendaftarkan Stadion Patriot sebagai homebase. Kali ini, Persija tak bisa menjamu PS Tira di Stadion Patriot karena kepolisian Resor Metro Bekasi tak mengeluarkan izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teco menyadari beratnya situasi itu. Tapi, dia tak mau berfokus dengan masalah itu.
"Tentu tidak mudah, mereka yang mengerti bola sudah tahu tahun ini tidak mudah bagi Persija. Waktu kamu tidak punya kandang, kamu harus main di mana-mana, di tempat netral. Tidak mudah, tapi saya sebagai pelatih, kami sering bicara dengan pemain," ujar Teco dalam rilis kepada detikSport.
"Kuncinya kami harus kerja, yang penting kami kerja di latihan dulu, kami lihat situasi main di mana. Seperti besok kami akan main di sini, kami harus siap, walaupun belum latihan di sini, kami harus siap. Tidak boleh punya alasan tim tidak siap," ujar dia.
Lagipula, kondisi tersebut bahkan sudah berlangsung sejak era sebelum Teco. Dia memanfaatkannya sebagai pelajaran.
"Kamu sebagai wartawan boleh komparasi dengan tahun 2016, saya tidak ada di sini. Tapi, ada teman saya pelatih di sini. Dia bilang waktu itu, dia punya banyak masalah. Tidak punya stadium, waktu harus main di Solo, tim tidak bisa dapat poin. Mereka punya tiga pelatih dalam satu tahun, pelatih tidak bisa jalankan tim. Itu tidak bagus untuk Persija," ujar Teco.
"Di tahun ini kami punya masalah yang sama, tapi kami tetap konsisten. Tapi, kami masih punya peluang juara, sesuai target manajemen posisi tiga. Tapi, pasti semua komponen di dalam tim, pelatih, pemain, ofisial, suporter pasti mau melebihi target dari manajemen," ujar dia.
(fem/fem)