MU kalah 1-3 di markas Manchester City, Minggu (11/11/2018) lalu. 'Setan Merah' dibobol David Silva, Sergio Aguero, dan Ilkay Guendogan, sementara cuma membalas sekali melalui penalti Anthony Martial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara City melepaskan 17 tembakan, lima di antaranya mengarah ke gawang, dari 65% penguasaan bola yang dicatatkan.
Mantan penyerang Blackburn Rovers, Chelsea, dan Celtic Chris Sutton melihat MU benar-benar kalah kelas di derby kali ini. Namun yang lebih menyedihkan dari penampilan MU adalah sikap Mourinho setelah itu.
Dalam wawancaranya dengan BBC Radio 5 Live, Mourinho mengatakan bahwa City diuntungkan dua pertandingan 'persahabatan' sebelum derby, melawan Southampton dan Shakhtar Donetsk. Sementara MU terkuras tenaga dan pikirannya usai menghadapi Juventus.
Kelelahan fisik dan mental itulah yang disebut Mourinho berujung ke kesalahan-kesalahan.
"United kalah kelas di laga itu. Seperti menonton Manchester lawan Manchester reserves. Ada jarak luar biasa besar antara mereka dengan City, dan segala sesuatunya takkan berubah kecuali mereka ganti manajer," kata Sutton dikutip BBC.
"Dan yang paling menyebalkan untuk saya adalah komentar Mourinho setelah pertandingan: kesal sendiri, bertingkah seperti bayi tua. Kapan sih akan berhenti?" tambah pria yang menjuarai Premier League 1994/1995 dan top skorer liga pada 1997/1998 ini.
Sebelum derby, City menang telak 6-1 atas Southampton dan 6-0 atas Shakhtar. Sutton sendiri bukan kali ini saja mengkritik Mourinho. Awal Oktober lalu usai MU menang 3-2 atas Newcastle United, dia menyebut Mourinho selalu playing victim.
Baca juga: Sudah-sudahlah, Mourinho |
Simak Juga 'Kata Mourinho soal 'Hilangnya' Pogba di Derby Manchester':
(raw/nds)