Hal itu disampaikan Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, setelah mendapat pertanyaan dari pewarta terkait indikasi tersebut. 'Maung Bandung' menelan kekalahan 0-3 dari PSIS dalam pertandingan Liga 1 di Stadion Madya Magelang pada Minggu (18/11/2018).
Tiga gol PSIS dilesakkan oleh Bruno Silva, Hari Nur Yulianto, dan Ibrahim Posle Conteh. Kekalahan telak Persib ini memunculkan tanda tanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab menuju ke pertandingan tersebut, PSIS merupakan tim papan bawah, menghuni posisi 12. Sementara Persib datang sebagai penghuni posisi tiga klasemen. Apalagi sebelumnya sudah ada rumor pengaturan skor saat Persib kalah 0-1 dari PSMS.
Usai pertandingan melawan PSIS, pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez menuding ada sejumlah orang yang ingin menghancurkan timnya, menyebut para pemain tak cuma harus menghadapi pemain tim lawan. Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto pun menyayangkan munculnya dugaan kecurangan semacam ini.
"Kalau benar ada dugaan pengaturan skor ya kami sayangkan. Bukan meremehkan PSIS, mereka tim bagus. Tapi kenapa Persib bisa kalah telak? Karena setelah kena skorsing [usai kejadian melawan Persija di Bandung], Persib tidak pernah mengalami kekalahan telak," kata Gatot di ruang kerjanya di Kantor Kemenpora, Senin (19/11/2018).
"Semoga hal itu tidak terjadi. Kalau itu benar terjadi itu tugas PSSI untuk investigasi. Kalau pemerintah masih wait and see. Cuma yang menjadi masalah adalah di aparat. Mereka harus proaktif. Yang menjadi pertanyaan saya darimana publik mengetahui ada potensi itu. Karena takutnya jika tidak ada pengaturan skor, hanya dugaan-dugaan saja jadinya hoax. Kasihan dua klub tersebut. Harus dipastikan dulu, minimal ada data premier, minimal ada saksi," Gatot menjelaskan.
Pengaturan skor pernah terjadi di persepakbolaan Indonesia. Saat itu melibatkan PSIS Semarang dan PSS Sleman dan berujung pada pembekuan PSSI oleh FIFA.
"Ya kami mohon bantuan aparat. Kalau di KUHP memang tidak menyentuh pengaturan skor. Tapi ada di pasal menyebut bahwa yang mengakibatkan sebuah pertandingan tidak berjalan sportif itu menjadi kata lain dari pengaturan skor. Saya juga harap PSSI bisa melihat lagi videonya. Kalau pun enggak, PSSI harus clear kan. Jangan sampai itu menjadi hoax di tahun politik ini dan bisa digoreng," dia menagaskan.
Baca juga: Ditaklukkan PSIS, Persib Gagal Geser Persija |
Selepas insiden di laga lawan Persija yang berujung skors, Persib menjalani delapan pertandingan dengan hanya sekali menang. 'Pangeran Biru' meraih dua hasil imbang dan menelan lima kekalahan, dengan yang telak adalah melawan Persebaya (1-4) dan PSIS (0-3).
Saat ini Persib tertahan di posisi tiga dengan 49 poin dari 31 pertandingan, tertinggal lima poin dari PSM Makassar di puncak dan satu poin dari Persija Jakarta (30 pertandingan). Sementara PSIS naik ke posisi 10 dengan 42 poin. (mcy/raw)