Indonesia terhenti di babak Grup Piala AFF 2018. Tim Merah-Putih cuma mengumpulkan tiga poin dari tiga laga, hingga tak bisa mengejar perolehan poin dua tim teratas Grup B, Thailand dan Filipina.
The War Elephants dan The Azkals membukukan sebanyak 7 angka. Dengan satu laga sisa yang dimiliki, Indonesia takkan bisa menyalip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, mempunyai pandangannya sendiri mengenai penyebab kegagalan timnas kali ini.
Seto mengungkapkan bahwa persiapan instan, utamanya pembinaan, menjadi hambatan utama Timnas tak bisa berprestasi tinggi.
Baca juga: Kutukan Indonesia di Piala AFF Berlanjut |
"Ada banyak faktor (yang menyebabkan kegagalan timnas). Saya menggaris bawahi pembinaan," kata Seto dalam perbincangan dengan detikSport lewat telepon.
"Harus ada pembinaan dengan pengelolaan yang baik. Artinya dengan target yang jelas. Untuk saat ini, targetnya bisa sampai 10 tahun ke depan, bukan 1-2 tahun saja. Pembinaan instan."
"Timnas U-16 dan Timnas U-19 sudah bagus. Itu harus dijaga terus. Kalau bisa usia di bawahnya pembinaannya harus dimulai," kata alumni timnas Primavera itu.
Soal Bima Sakti yang menjadi peracik strategi Indonesia di Piala AFF kali ini, Seto memberikan apresiasi.
"Bagaimana pun tetap respek. Bima Sakti sudah berjuang. Terus memberikan suport siapapun yang menjadi pelatih Timnas," kata eks pemain PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman itu.
Selain Piala AFF, Indonesia juga terhenti di perempatfinal Piala Asia U-16 dan Piala Asia U-19. Sementara di Asian Games 2018, Garuda Muda tersingkir di babak 16 besar.
Saksikan juga video 'Gantikan Luis Milla, Bima Sakti Tangani Timnas Indonesia':
(cas/rin)