Hal itu dilontarkan Gatot dalam debat di talkshow Mata Najwa di Trans 7, yang sedang menayangkan episode PSSI Bisa Apa, Rabu (28/11/2018). Dalam kesempatan itu, Gatot bertanya kepada dua anggota Exco PSSI yang hadir, Gusti Randa dan Refrizal.
Gatot mempertanyakan kinerja Exco, di tengah posisi Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi yang sedang tersudut atas bobroknya sepakbola nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak-bapak ini wajib membantu Pak Edy, sekarang saya tanya apa sih kontribusi, pemikiran yang nendang, yang signifikan, yang telah diberikan kepada Pak Edy dalam kurun waktu enam bulan terakhir ini, coba berikan kepada publik. Apa? Apa kontribusi kepada Pak Edy, kami sayang kepada Pak Edy meskipun kritis, kalau kalian apa?" tanya Gatot.
Refrizal menjawabnya. Dengan berbelit-belit, ia mengaku selalu berkoordinasi dengan Edy saat sang ketua memilih maju menjadi Gubernur Sumut.
"Saya sudah sampaikan, sejak Pak Edy dilantik, mungkin dia sedang konsolidasi. Waktu izin sama kami di Exco, dia minta izin. Waktu dia mencalonkan gubernur Sumatera Utara, dia juga izin," jawab Refrizal.
Merasa kurang mendapat jawaban yang diinginkan, Gatot kemudian merinci pertanyaannya lebih spesifik lagi. Ia bertanya soal kontribusi Exco untuk Timnas Indonesia.
"Sekarang to the point, sekarang soal kualitas timnas, apa yang pernah dishare pemikiran yang konstruktif terhadap Pak Edy? Misal Pak Edy harus bla bla bla..," tanya Gatot.
Refrizal lagi-lagi menjawabnya. Ia mengaku sudah mengingatkan agar Edy bisa membenahi soal kualitas liga sepakbola agar tak mengganggu kualitas Timnas Indonesia.
"Ya semua kami berikan masukan. Misal soal Liga harus betul. Mulainya harus betul, urusannya harus betul, jangan terlambat start untuk (liga) yang akan datang, kalau gak ini yang akan kami evaluasi," jawab Refrizal.
Exco menegaskan, kinerja PSSI akan dievaluasi pada saat kongres tahunan PSSI. "Ya di Kongres Tahunan. Saya pikir itu kedaulatan tertinggi dari para voters," timpal Gusti Randa.