Dalam laga final melawan Semen Padang di Stadion Pakansari, Cibinong tadi malam, Seto tampak memakai jersey warna hitam dengan bagian punggung bertuliskan 'A. Permana' dan di bawahnya angka '88'.
Saat dikonfirmasi wartawan, Seto menceritakan alasan memakai jersey tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu apresiasi untuk Arga (pemain PSIM Yogya musim 2018), kita dedikasikan kita lolos di Liga 1 untuk Hendika Arga Permana," kata Seto, Rabu (5/12/2018).
Seto menjelaskan, awalnya dia mengajak Arga untuk pindah ke PSS setelah PSIM menyelesaikan laga putaran grup Liga 2 musim ini. Akan tetapi, pada perkembangannya Arga urung bergabung ke PSS dan memilih pensiun dini sebagai pesepakbola profesional di usia 25 tahun.
"Tapi sebelum itu Arga juga bilang ke saya, dia berjanji ke almarhum bapaknya, ingin membawa salah satu klub di DIY ke Liga 1, itu janji dia ke almarhum bapaknya," ujar Seto.
"Dari situ minimal saya bertanggung jawab atas pengunduran diri dia, karena saya, dia jadi seperti itu. Jadi saya mencoba berjanji ke Arga untuk mewujudkan keinginan dia," kata Seto.
"Jadi semalam (pakai jersey) saya dedikasikan untuk Arga, walaupun raganya tidak di PSS tapi minimal jiwanya ikut menaikkan PSS," tambah dia.
Seto pun memiliki harapan tersendiri agar Arga mau kembali merumput.
"Harapan ke situ pasti ada, tetapi saya menyerahkan sepenuhnya ke Arga, dia lebih mengerti dirinya sendiri, jadi saya tidak bisa memaksakan apa yang menjadi keinginan dia," ujarnya.
Mantan pelatih PSIM itu juga mengungkapkan jika dia sudah berkomunikasi dengan Arga setelah PSS memastikan gelar juara Liga 2. "Mengucapkan selamat," ujar Seto.
Hendika Arga merupakan salah satu pemain andalan PSIM Yogya musim 2018. Setelah laju PSIM terhenti di putaran grup, PSS melirik dan berniat merekrut Arga untuk memperkuat materi pemain di babak 8 besar.
Akan tetapi, seiring waktu berjalan, Arga urung bergabung dengan PSS dan memilih pensiun sebagai pemain sepak bola profesional.