Duka Pemain Sriwijaya FC Telan Pil Pahit dan Terdegradasi dari Liga 1

Duka Pemain Sriwijaya FC Telan Pil Pahit dan Terdegradasi dari Liga 1

Raja Adil Siregar - Sepakbola
Senin, 10 Des 2018 12:05 WIB
Pesepak bola Sriwijaya FC Esteban Gabriel Vizcara (kiri) melakukan selebrasi bersama rekan satu timnya Alberto Goncalves Da Costa (kanan) (Nova Wahyudi/Antara)
Palembang - Sriwijaya FC harus menelan pil pahit di akhir musim Liga 1 2018 dengan terdegradasi ke Liga 2. Sang kapten, Yu Hyun Koo pun meminta maaf kepada warga di Sumatera Selatan.

"Saya minta maaf kepada masyarakat di Palembang dan sekitar. Pemain kemarin telah berjuang maksimal dan nasib yang berkata lain," ujar Yu kepada wartawan di Palembang, Senin (10/12/2018).

Sriwijaya FC dipastikan terdegradasi usai tunduk 1-2 dalam lawatannya ke markas Arema FC, Minggu (9/12) sore di Malang, Jawa Timur. Juara Liga Indonesia 2007, dan 2011-2012 ini pun menempati posisi 16 klasemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laga terakhirnya, Sriwijaya hanya mampu mengumpulkan 39 poin setelah meraih 11 kali kemenangan, enam kali imbang dan 17 kali kalah. Yu pun yakin di musim 2020 Laskar Wong Kito bisa bangkit dan kembali ke kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu.


"Mudah-mudahan degradasi ini di musim depan bisa balik lagi. Kerena, Sriwijaya ini klub yang besar.m dan tahun 2020 harus bangkit lagi dan kami yakin itu," kata Yu.

Setelah dipastikan terdegradasi bersama dua klub lain, yaitu Mitra Kukar dan PSMS Medan, Yu mengakui semua pemain ikut sedih. Bahkan, Yu menyebut sang wasit adalah penyebabnya.

"Semua teman-teman sedih, kalau kalah karena permainan jelek kita terima. Tapi kalau dicurangi dan menjadi pinalti tidak ada yang terima. Teman-teman juga pun sama kecewa," ujar pemain asal Korea Selatan tersebut.

Secara terpisah, Dirut Sriwijaya Optimis Mandiri, Muddai Madang, terluka dengan terdegradasinya Sriwijaya FC ke Liga 2.


"Selaku Dirut PT SOM sekaligus sebagai pemilik saham mayoritas PT SOM, saya adalah orang yang paling bertanggung jawab dan paling berkepentingan dalam perjalanan Sriwijaya FC di kompetisi Liga 1. Faktanya, Sriwijaya harus terdegradasi ke Liga 2 setelah kalah 2-1 atas tuan rumah Arema FC," kata Muddai.

Muddai mengaku telah berjuang secara maksimal untuk tetap mempertahankan klub itu di Liga 1. Namun sayang, nasib pun berkata lain dan Sriwijaya FC harus turun kasta.

"Kami telah berusaha maksimal menjaga marwah Sriwijaya FC untuk tetap berada di Liga 1. Upaya itu kami lakukan dengan mendatangkan pelatih dan berkuakutas. Tapi kalau memang harus terdegradasi, inilah olahraga. Yang mana naik turun kasta itu menjadi bagian seni olahraga sepak bola," kata Muddai.

Muddai bahkan memberikan mencontoh saat Juventus, Sampdoria yang pernah terdepresiasi di Serie A Italia. Maka dari itu, terdegradasinya sriwijaya FC ke Liga 2 bukan lah akhir dari segalanya.

"Kami akan tetap optimis untuk berjuang dalam mengembalikan Sriwijaya FC ke habitatnya di Liga 1. Jangan bersedih, kami akan sekuat tenaga kembalikan Sriwijaya FC ke habitatnya sebagai peserta kompetisi Liga 1 pada 2020," kata Muddai.



Simak Juga 'Persija Jawara Liga 1, Menpan RB Apresiasi':

[Gambas:Video 20detik]





(ras/fem)

Hide Ads