MU kalah 1-3 saat bertandang ke Anfield, Minggu (16/12/2018) malam WIB. Sempat menahan 1-1 di babak pertama, 'Setan Merah' jebol dua kali di babak kedua lewat tembakan terdefleksi dari Xherdan Shaqiri.
Mourinho menyebut Liverpool cuma dominan di 20 menit pertama dan perbedaan kualitas kedua tim terlihat di periode itu. Tapi nyatanya angka-angka menunjukkan adanya jurang antara kedua tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Shaqiri Dua Gol, Liverpool Hempaskan MU 3-1 |
Tuan rumah menguasai bola sebesar 64%, dengan umpan sukses sebesar 81%, melakukan 13 aksi dribel sukses, memenangi 13 duel udara, dan mendapatkan 13 korner.
Sementara MU dari 36% penguasaan bola mencatatkan 65% umpan sukses, membukukan 8 dribel sukses, 12 kali menang duel udara, dan punya dua sepak pojok.
Salah satu aspek di mana MU unggul adalah tekel, dengan perbandingan 26:12. Artinya, setidaknya MU berusaha menghentikan serangan Liverpool.
Kembali soal tembakan, yang lebih mengesankan dari percobaan-percobaan Liverpool adalah, seluruh pemain outfield mencatatkan tembakan termasuk pemain pengganti. Dengan kata lain, hanya Alisson Becker (kiper) yang tak melepaskan tembakan.
Meski sebagian dari tembakan itu sifatnya spekulatif, namun harus diakui Liverpool menunjukkan inisiatif besar untuk mengejar kemenangan. Dan itu terbayar dengan dua gol di babak kedua, sekalipun hasil dari tendangan yang terdefleksi.
"Dia (Mourinho) akan berpikir bahwa itu adalah dua tembakan yang berbelok. Tapi kalau Anda punya 36 tembakan mengincar gawang, ada setiap peluang bahwa Anda akan mendapatkan salah satu dari 36 itu terdefleksi," kata mantan pemain dan manajer Liverpool, Graeme Souness.
Total 36 tembakan yang dicatatkan Liverpool itu memecahkan rekor musim ini di satu laga Premier League. Sebelumnya rekor dipegang Manchester City kala melepaskan 32 tembakan...melawan Huddersfield.
Bagi MU, 36 tembakan itu juga jadi yang terbanyak yang harus mereka hadapi di satu laga Premier League, sejak Opta mulai merangkum statistik pada 2003. Bagaimana laga ini begitu sulit untuk MU juga bisa dilihat dari catatan Romelu Lukaku.
Ujung tombak MU itu hanya melakukan total 20 sentuhan selama 90 menit. Tak ada satupun pemain Liverpool kecuali Jordan Henderson, yang masuk di menit ke-84, mencatatkan jumlah sentuhan lebih sedikit dari Lukaku.
Bahkan Shaqiri yang baru masuk di menit ke-73 mencatatkan total 23 sentuhan. Hal ini menegaskan bahwa MU kesulitan membangun permainan, apalagi mengirim bola ke penyerangnya.
Baca juga: Mourinho: Andai Saja Bolanya Tak Belok... |
Laga melawan Liverpool mengonfirmasi buruknya permainan MU musim ini. Saat musim baru berjalan 17 pekan, runner-up musim lalu itu sudah kebobolan 29 kali yang mana melewati total kemasukan musim lalu (28 gol).
Sebaliknya Liverpool begitu kukuh, baru kebobolan tujuh kali sejauh ini. Dan selisih 19 poin antara kedua tim ini semakin menyatakan bahwa musim ini Liverpool di kelas yang berbeda dengan MU.
Simak Juga 'Setan Merah Takluk di Anfield':