PSSI terus disorot bukan karena prestasinya melainkan kasus pengaturan skor yang semakin terang. Mereka bahkan membentuk tim Ad Hoc integrity. Tim ini rencananya akan terdiri dari PSSI namun sinerginya akan meluas termasuk ke kepolisian, kejaksaan, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Saat ini pun PSSI telah mengidentifikasi 76 akun sosial media yang membicarakan menuduhkan pengaturan skor. Komisi Disiplin sebagai badan yudisial PSSI akan berupaya untuk memanggil pemilik akun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kata Iwan, hal ini tak akan mudah lantaran keterbatasan lingkup pemeriksaan mereka.
"Kecuali dia football family, diundang atas nama klub, atau Asprov mungkin bisa. Tapi kalau tidak terlibat sepakbola akan sulit dengan hanya sekadar memberi undangan," dia menuturkan.
"Syukur-syukur mau datang dengan bawa bukti. Makanya, inisiatif Kapolri (membentuk Satgas) itu kemarin luar biasa buat PSSI sekarang karen dengan instrument itu lah kami bisa minta bantuan dengan memanggil orang tersebut," ujarnya.
"Jadi bukan aksi mempolisikan. Tapi karena muncul akun-akun seperti memberi fakta tapi tak punya akses bisa menyampaikan kepada federasi makanya kami undang. Tapi kami harus fair mereka punya bukti atau tidak. Kalau tidak ya susah kami memproses ini."
Selain 76 akun saja, nama-nama baru yang dimunculkan saat acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa? jilid 1 dan 2 juga ikut.
"Nama yang muncul di Piala AFF 2010 itu kan baru muncul kemarin. Kayaknya yang berkaitan kompetisi ini saja deh. Mungkin 2-3 tahun terakhir. Tapi kalau memang itu ada buktinya, itu baik untuk kami," kata CEO Arema FC tersebut.
Iwan mengatakan hal tersebut penting tidak hanya bagi PSSI tapi keluarga dari para pemain yang diduga melakukan pengaturan skor.
"Karena kemarin seharian banyak pemain mengeluh kepada kami terkait dengan apa yang ditampilkan televisi kemarin. Pemain yang bermain di era itu sekarang sudah pensiun dan anak-anaknya sudah ada yang Sekolah Dasar (SD) dan dimaki teman-temannya. Jika PSSI tak segera bertindak untuk memastikan dengan bukti cukup maka ini jadi fitnah untuk pemain dan keluarganya. Kan kasihan," tegas dia.
(mcy/cas)