Pada Jumat (21/12/2018), Bareskrim memanggil sejumlah pejabat olahraga terkait kasus pengaturan skor sepakbola. Salah satu yang dipanggil adalah Ratu Tisha.
Ratu Tisha sendiri tidak memenuhi panggilan ke kantor Bareskrim. Ia mengaku ada meeting yang tidak bisa ditinggalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikSport, Ratu Tisha menjelaskan pemanggilan Bareskrim tersebut. Menurutnya, PSSI sedianya sudah berniat menyambangi kepolisian lebih dulu untuk berkoordinasi terkait pembentukan Satuan Tugas pemberantasan match fixing yang digagas Polri.
"[Pemanggilan ini] Tidak masalah. Kami sebenarnya mau mengundang Polri juga, karena sudah inisiatif bikin Satgas, jadi ya harus ngobrol lebih lanjut dengan PSSI, karena hukum keolahragaannya juga ada di PSSI dengan ada di komite ad hoc yang akan dibangun di bulan Januari 2019," kata Tisha saat ditelepon.
"PSSI sendiri juga lagi bikin studi dengan FIFA dan AFC dan rencananya bulan Januari nanti akan mengundang Kepolisian juga. Jadi memang sekalian, kami janjian. Posisinya bikin satgas jadi bareng-bareng ini," ungkapnya.
Tisha menjelaskan, pemanggilan ini menjadi momentum PSSI dan Polri melakukan sinkronisasi. Ia berharap nantinya bisa ditemukan ranah masing-masing untuk menyelesaikan kasus pengaturan skor.
"Saya sebagai federasi, ini langkah pertama kami untuk sinkronisasi, karena komdis akan mengeluarkan hukuman sesuai kaidah keolahragaan, sesuai kode disiplin yang ada," sambungnya.
"Nah bila ditemukan ada melanggar praktik hukum negara, baru diserahkan ke polisi. Ini sekalian karena sama sekali belum rapat sejak Satgas dibentuk. Insyaallah, sebelum kongres bisa merumuskan timeline-nya yang dari komite ad hoc bersama satgas ini," bebernya.