Solskjaer baru saja ditunjuk sebagai manajer interim MU sampai akhir musim menggantikan Jose Mourinho. Pendahulunya itu dipecat meyusul performa buruk MU di awal musim ini.
kekalahan dari Liverpool kemarin membuat mereka kini berselisih 19 poin dengan rivalnya yang memuncaki klasemen itu dan juga 11 poin dari Chelsa di posisi empat besar. Tapi, problem besar mereka lainnya adalah perselisihan antara Mourinho dengan para pemain yang membuat MU tampil kurang maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ujian berat inilah yang akan ditemui Solskjaer di enam bulan periode kepelatihannya bersama MU. Dia harus bisa mengendalikan ruang ganti yang sempat memanas di era Mourinho.
Bukan tugas mudah mengingat MU dipenuhi banyak pemain bintang. Maka itu, Solskjaer pun tak segan untuk menerapkan metode latihan yang ketat termasuk hair dryer treatment ala Ferguson yang dulu terkenal.
Cara itu kerap dipakai Fergie ketika MU tampil buruk dalam sebuah pertandingan. Fergie disebut menyemprot satu-satu para pemainnya di ruang ganti sampai diibaratkan rambut para pemain naik seperti saat dikeringkan menggunakan hair dryer. Solskjaer tentu pernah merasakannya saat masih bermain.
"Kita semua punya cara sendiri menangani orang-orang, dan Ferguson pun berbeda. Mungkin saya harus menggunakan hairdryer, karena saya punya itu kok!," ujar Solskjaer sambil bercanda saat ditanya soal gaya melatihnya.
"Ketika rambut saya berantakan, saya pun menggunakannya, tapi saya juga tidak takut untuk melakukan itu," sambungnya seperti dikutip FourFourTwo.
"Ketika Anda kecewa dengan anak-anak Anda, maka Anda akan menghukum mereka, tidak memberi mereka coklat, bukan? Jadi menangani pemain itu sama saja dengan menangani anak-anak karena Anda ingin yang terbaik dari mereka, Anda ingin membimbing mereka, Anda ingin membantu," tutupnya.