.webp)
MU melanjutkan tren positifnya bersama manajer sementara, Ole Gunnar Solskjaer. Sejak ditangani sang mantan penyerang, MU melalui seluruh enam pertandingan dengan kemenangan.
Lima kemenangan dipetik di Premier League, termasuk saat menumbangkan Tottenham Hotspur di Wembley, Minggu (13/1/2019) kemarin. Sementara satu kemenangan lainnya didapatkan di Piala FA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di markas Tottenham, MU tampil terbuka dan merepotkan pada paruh pertama hingga mencetak gol di penghujung babak. Pada babak kedua, tuan rumah meningkatkan intensitas serangan dan membuat Paul Pogba dkk terdesak.
Bahkan seluruh 11 tembakan on target Tottenham dicatatkan di periode ini. Berkat kesigapan dan refleks David de Gea, MU berhasil menjaga skor dan mengunci tiga poin.
Meski digempur di babak kedua, MU dinilai sudah menunjukkan mentalitas berbeda ketimbang saat masih ditangani Jose Mourinho. Ada sinyal-sinyal pendekatan yang lebih positif menuju ke laga-laga, terutama laga besar.
"Selama tiga atau empat tahun, melihat timnya Mourinho, di laga-laga besar, Manchester United takut menuju ke laga-laga tersebut. Mereka berpikir tak bisa bersaing dengan tim-tim top lainnya," ujar eks bek tim nasional Inggris Jamie Carragher dikutip Sky Sports.
"Mereka takut dengan apa yang akan dilakukan lawan. Para pemain sayap menjaga tusukan bek-bek sayap lawan. Seberapa sering sih kita dulu bilang Manchester United tampil dengan enam bek."
"Ini berjalan selama bertahun-tahun. Saya bilang ke Gary Neville soal ini pada musim pertama Mourinho dan dia saat itu yakin bahwa situasi akan berubah ketika Mourinho dapat pemain-pemain lebih baik. Tapi itu tak terjadi."
"Hal brilian yang saya suka dari Manchester United di Wembley kemarin adalah rasa takut mereka hilang," tambah mantan pemain Liverpool ini. (raw/nds)
