Setelah Edy Rahmayadi mundur dari ketua umum PSSI dalam Kongres PSSI 2018 pada Minggu (20/1), Joko Driyono dipercaya menjadi pelaksana tugas (plt) ketum. IB, yang menjabat sebagai kepala staff PSSI, pun dianggap otomatis menggantikan Joko menjadi wakil ketua umum. Selain itu, IB diklaim kembali kepada posisi awal ketika terpilih sebagai waketum PSSI pada Kongres PSSI 2016.
Setelah sempat rangkap jabatan di klub dan PSSI, kini IB, yang telah menjadi waketum PSSI, mundur dari Arema. Dia mengumumkan lewat rilis kepada media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan tidak lagi aktif sebagai CEO Arema FC, juga menghindari orang-orang tak sengaja terseret untuk berbuat dosa dengan melakukan fitnah terhadap dirinya.
Kendati begitu, IB sangat memahami dinamika publik yang berkembang pesat, dan memunculkan perbedaan pendapat tentang kecurigaan aktifitasnya yang dianggap masih aktif baik di PSSI maupun klub kesayangannya.
Maka IB kembali tegaskan bahwa pihaknya memastikan sudah tidak aktif dalam pengelolaan di Arema FC. Meskipun dalam badan hukum kepemilikan Klub Arema FC, IB tercatat sebagai salah satu pemegang saham.
"Saya tegaskan, kami menyatakan tidak lagi menjabat CEO Arema FC," IB menambahkan.
"Sikap ini dianggap sangat perlu demi menjaga integritas PSSI dan sebagai tanggung jawab moral kepada para anggota yang sudah memilih," tutur IB.
Arema FC, kata IB, telah dikelola oleh tenaga profesional di bidangnya. Utamanya dalam pengelolaan sepakbola modern. Di akhir siara persnya, IB memohon doa restu saran dan masukan dari seluruh masyarakat bola Indonesia agar dalam mengemban tugas di PSSI membawa kebaikan dan berprestasi.
Sementara itu, manajemen Arema membenarkan soal kemunduran IB dari jabatan CEO. Rencananya, dalam waktu dekat manajemen akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mencari figur CEO baru.
"Akan ada RUPS secepatnya untuk menunjuk CEO baru. Dijadwalkan pekan depan segera bisa digelar," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmadji, saat dikonfirmasi.
(fem/fem)