Komite Ad Hoc PSSI Samakan Persepsi di Rapat Perdana

Komite Ad Hoc PSSI Samakan Persepsi di Rapat Perdana

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Rabu, 13 Feb 2019 15:35 WIB
Komite Ad Hoc Integritas PSSI samakan persepsi di rapat pertama. (Amalia Dwi Septi/detikSport)
Jakarta - Komite Ad Hoc Integritas PSSI menggelar rapat perdana. Panasihat Badrodin Haiti menyebut pertemuan perdana itu untuk menyamakan persepsi tugas yang bakal dijalankan.

Komite Ad Hoc Integritas resmi terbentuk pada 1 Februari. Komite itu dipimpin oleh Ahmad Riyadh, yang didampingi sekretaris Azwan Karim dan anggota Prof Dr Abdul Rahmat Budiono (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya), Brigjen Pol Hilman Sik, Daru Tri Sadono (Kejagung).

Selain itu, Komite Ad Hoc Integritas didukung oleh tiga penasihat. Yakni, Jenderal (purn) Pol Badrodin Haiti, Dr Noor Rochmad, dan Prof Dr Muhammad Saleh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sudah dilaksanakan rapat yang pertama komite ad hoc intergritas. Saya selaku penasihat komite, ada juga tadi bapak Noor Rochmad dan beberapa orang. Yang pertama, tentu kami menyamakan persepsi tentang bagaimana tugas-tugas yang akan kami laksanakan nantinya, yaitu di antaranya adalah bagaimana melakukan pencegahan supaya tidak terjadi manipulasi pengaturan skor," ujar Badrodin di Jakarta, Rabu (13/2/2019).


"Kemudian yang kedua bagaimana kami bisa melakukan deteksi dan menemukan adanya pelanggaran-pelanggaran tersebut. Sehingga nanti komite ini akan melakukan penyelidikan sehingga jelas bahwa pelanggaran yang dilakukan itu nanti masuk ke ranah yudisial PSSI atau masuk ke ranah hukum pidana. Kalau masuk ke ranah hukum pidana diselesaikan kepada kepolisian, tapi kalau masuk ke ranah hukum yudisial PSSI nanti diserahkan ke komite disiplin atau komite banding atau komite etik," kata dia.

Badrodin menjelaskan pencegahan terhadap pengaturan skor yang bakal dilakukan Komite Ad Hoc melalui rewarning sistem dan pengawasan secara langsung.

"Pencegahan banyak yang bisa dilakukan nantinya. Diantaranya memang ada rewarning sistem artinya pendeteksian terhadap pelanggaran-pelanggaran di dalam permainan sepakbola. Kemudian yang kedua tentu pengamatan di dalam pertandingan sepakbola itu sangat penting, pengawasan juga sangat penting, baik di liga 1, liga 2, maupun liga 3, itu pengawasan tentu harus dilakukan dan jelas kami sampaikan bahwa kami akan zero tolerance terhadap bentuk pelanggaran," dia menegaskan.

(ads/fem)

Hide Ads