Joko Driyono atau yang akrab disapa Jokdri ditetapkan menjadi tersangka pada Kamis (14/2). Dia menjadi tersangka dugaan match fixing yang ke-15 oleh Satgas Anti Mafia Bola.
Pemerhati sepakbola nasional, Akmal Marhali, memuji kinerja Satgas Anti Mafia Bola. Sebab, isu pengaturan skor sudah lama muncul, namun baru kali ini bisa memunculkan tersangka. Termasuk, petinggi PSSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Satgas Anti Mafia Bola bekerja dalam ranah pidana, PSSI semestinya tak tinggal diam. Apalagi, setelah dibentuknya Komite Ad Hoc Integritas PSSI yang dipimpin oleh Ahmad Riyadh. Selain itu, komite tersebut bentukan Kongres PSSI.
"Satgas sudah bekerja keras untuk menjawab ekspektasi publik. Sayangnya, langkah mereka tak dibantu PSSI maupun Komite Ad Hoc Integritas yang sejauh ini tidak melakukan apa-apa alias nihil," kata dia.
"Padahal, kalau Komite Ad Hoc pro aktif ini akan sangat membantu percepatan penuntasan kasus manipulasi pertandingan. Ad Hoc menuntaskan dalam ranah football family, Satgas di ranah hukum pidana. Sinergi keduanya akan mempermudah penyelesaian untuk kemudian PSSI bisa fokus menyiapkan kompetisi musim depan," dia menambahkan.