Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, ditetapkan menjadi tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola pada Jumat (15/2) malam WIB. Joko disebut melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan atau memasuki dengan cara membongkar, merusak, atau menghancurkan barang bukti yang telah dipasang garis polisi oleh penguasaan umum.
Agar roda organisasi PSSI tetap berjalan, jabatan Joko diklaim secara otomatis berpindah kepada Kepala Staf Ketua Umum, Iwan Budianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KLB tak ada masalah, bisa saja. Tapi tidak bisa mendadak. Misalnya KLB sekarang? Ngapain. Kan harus ada calon, calon Exco siapa saja, ketum dan waketum siapa, PSSI kan bukan organisasi abal-abal begitu, organisasi internasional, cabang FIFA, tak bisa mendadak begitu," kata Refrizal kepada detikSport, Minggu (17/2/2019).
"Seperti kongres kemarin di Bali tak bisa (langsung) diubah KLB. Kecuali mau KLB-KLBan nanti kita kena sanksi FIFA. Korban ini semua kalau kena sanksi FIFA," ujarnya menegaskan.
"Tapi PSSI, kami, fokus kepada program yang diamanatkan di Kongres Bali," tegasnya.