Erick menegaskan menolak dicalonkan sebagai ketua umum PSSI setelah PSSI memutuskan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Dia berfokus menjadi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo dan Amin Ma'ruf. Mantan ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) itu juga memilih untuk menjalankan bisnis dan keluarga nantinya.
Tapi, Erick membuka peluang untuk mengembangkan operator sepakbola. Saat ini, operator sepakbola Tanah Air dijalankan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB). Operator itu dijalankan oleh pemilik saham yang 99 persennya dikuasai klub dan satu persennya di tangan PSSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi itu juga dikaitkan dengan Erick. Bagaimana responsnya?
"Ya tidak lah, kan waktu itu saya bilang kalau kami diharapkan kontribusi untuk sepakbola. Salah satunya, bisa saja untuk perbaikan liga. Tapi kan tidak bisa liga diperbaiki, tanpa kepemimpinan PSSI yang hari ini sedang gonjang-ganjing, tidak mungkin dong," kata Erick kepada detikSport, Rabu (20/2/2019).
"Makanya, dari awal ketika ditanya bagaimana masalah Kongres Luar Biasa (KLB)? Lo no comment. Silakan saja KLB dulu. Kalau memang kami dianggap profesional, track record-nya dianggap profesional, ya boleh bicarakan tetapi bukan pada saat-saat seperti ini, kami masuk. Tidak bisa, nanti kekuatan hukumnya tidak ada," ujar Erick.
"Kan yang namanya yang mengelola liga itu paling tidak perlu waktu tiga tahun untuk perbaikan. Tidak mungkin dalam satu tahun, kemudian tiga tahun stabil, lalu tahun tujuh, delapan, sembilan sepuluhnya baru terlihat letupannya, ledakannya," kata dia.